/Mengenal Komunitas Temu Sejarah

Mengenal Komunitas Temu Sejarah

Komunitas Temu Sejarah adalah komunitas bagi para pecinta buku sejarah yang didirikan novelis, penyiar, dan jurnalis asal Kota Bandung bernama Tiwi Kasavela pada Januari 2024.

Lahirnya Komunitas Temu Sejarah ini, berawal dari keinginan dari Tiwi Kasavela untuk menemukan teman diskusi yang berkaitan dengan buku sejarah. Alasannya sampai saat ini, menurut Tiwi Kasavela kebanyakan komunitas sejarah berkaitan dengan diskusi dan jalan- jalan ke tempat-tempat bersejarah.

“Kegelisahan pribadi, butuh teman diskusi soal sejarah. Karena aku suka sejarah dari kecil dan memang suka baca buku-buku sejarah dari kecil mulai dari cerita rakyat dan lain-lain. Makin ke sini juga aku ikut walking tour, ikut juga komunitas sejarah, yang aku lihat itu banyak banget komunitas sejarah yang fokusnya di jalan-jalan kaya datang ke bangunan heritage. Jarang yang ngebahas ke buku. Memang banyak komunitas buku tapi enggak fokus di buku sejarah.Kayaknya aku ngerasa butuh punya temen-temen yang suka bahas buku (sejarah), alasannya setahun kebelakang ini aku jadi content creator tentang sejarah yang aku update di instagram, youtube, tiktok. Jadi kadang-kadang cari referensi di internet, takutnya mis atau salah. Dan lebih asyik juga ada temen-temen yang suka sejarah jadi bisa sharing khusus buku sejarah biar pendalamannya lebih dalem, dapat pengalaman berbeda dibandingkan walking tour sejarah,” tutur Tiwi Kasavela kepada Golali.id, Kamis 11 Januari 2024.

Tujuan lebih luas dari pendirian Komunitas Temu Sejarah ini, bisa bermanfaat untuk orang lain khususnya tentang informasi sejarah dalam bentuk buku. Rencananya diskusi pertama Komunitas Temu Sejarah akan berlangsung pada Februari 2024.

“Di komunitas temu sejarah bukan hanya undang narasumber dari luar (komunitas), tapi anggota bisa membahas buku sejarah favorit mereka, jadi mereka bisa melatih public speaking. Mulai berjalan diskusinya Februari 2024. Lingkupnya awalnya Bandung saja, tapi teman-teman aku bukan hanya di Bandung tersebar dimana-mana jadi bentuk diskusinya virtual, tapi ke depannya ketemu langsung misalnya pertemuan keempat. Sekalian jalin silaturahmi secara face to face,” ungkap Tiwi Kasavela.

Bagi peminat buku sejarah dapat bergabung dengan Komunitas Temu Sejarah syarat usia 15-35 tahun.

“Ada pembatasan usia karena pengen banyak menggaet anak muda, soalnya aku kan sering ikut walking tour kebanyakan sudah senior, jadi aku pengen menggaet anak muda. Tapi usianya lebih dari 35 tahun boleh juga. Mendirikan ini (Komunitas Temu Sejarah) bukan karena aku expert atau tahu segalanya, tetapi ingin belajar. Selama ini aku belum nemu tempatnya (komunitas khusus buku sejarah),” tutup Tiwi Kasavela. (Yatni Setianingsih/Golali.id)

foto : Komunitas Temu Sejarah