Bakpia adalah kue yang terbuat dari tepung terigu dengan isian kacang hijau, kumbu hitam, cokelat, keju, dan lain-lain dimasak dengan cara dipanggang. Bakpia dikenal sebagai oleh-oleh khas Yogyakarta.
Inilah sejarah Bakpia di Yogyakarta :
“Bakpia adalah kuliner khas Tionghoa, kata Bakpia dalam bahasa China berarti biskuit daging. Pada zaman dulu, para pedagang Tionghoa yang pindah dari Fujian ke Jawa turut membawa jajanan satu ini untuk dijual. Menurut informasi, awalnya bakpia dibawa ke Yogyakarta oleh seorang Tionghoa bernama Kwik Sun Kwok sekitar tahu 1940-an dengan maksud ingin menjual prodak khas tanah airnya itu. Dari orang tersebut, kue ini makin berkembang sebagai salah satu oleh-oleh khas Yogyakarta,”(Buku Kuliner Khas Tionghoa di Indonesia ditulis Nick Molodysky (2019 : 30))
Mengutip website sibakuljogja.jogjaprov.go.id, bakpia merupakan kuliner hasil akulturasi Cina dan Jawa. Di daerah asalnya Cina, bakpia berisi daging, setelah adanya akulturasi dengan kuliner Jawa berisi kacang hijau.
Sentra Bakpia di Kota Yogyakarta berada di Jalan Pathuk, warga yang tinggal di kawasan Jalan Pathuk ini membuat bakpia. Hasil produksi bakpia dari Jalan Pathuk di jual di toko oleh-oleh yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bakpia memiliki cita rasa manis dan gurih, memiliki kulit luar dan bagian isi yang lembut. Bakpia berbentuk bulat pipih, dapat dinikmati dalam beberapa suapan. (Yatni Setianingsih/Golali.id)

