Di tangan seorang penulis, keresahan politik bisa menjelma menjadi kisah penuh ketegangan. Melalui gaya bertutur yang tajam dan simbolik, isu sosial dan politik dapat hidup di balik halaman-halaman novel.
Inilah semangat yang diangkat dalam program literasi “Buku Kehidupan” edisi kali ini, yang menghadirkan Tsugaeda sebagai narasumber untuk membahas tema “Menulis Keresahan Politik dalam Novel Thriller.”
Acara yang digagas oleh Sindikasi Aksara ini akan disiarkan langsung pada Kamis, 30 Oktober 2025 pukul 19.30–20.30 WIB melalui Instagram @sindikasi.aksara. Diskusi akan dipandu oleh Foggy FF sebagai host, menghadirkan percakapan mendalam tentang bagaimana sastra dapat menjadi wadah komunikasi politik yang elegan namun menggugah.
Klik informasi tentang Bandung Raya di golalibandung.my.id
Bagi Tsugaeda, menulis bukan sekadar mencipta cerita, tetapi juga merespons realitas. Genre thriller, menurutnya, memiliki daya untuk menyampaikan kritik sosial secara halus namun menggigit. Dalam ketegangan dan misteri, pembaca diajak menyelami pesan-pesan tersembunyi tentang kekuasaan, moralitas, dan keberanian melawan arus.
Program “Buku Kehidupan” sendiri menjadi agenda rutin Sindikasi Aksara sebagai ruang refleksi antara penulis dan pembaca. Melalui diskusi ini, komunitas berharap sastra terus menjadi cermin bagi masyarakat, bukan hanya untuk memahami dunia, tetapi juga untuk mengubahnya.(Siaran Pers Sindikasi Aksara)

