Tidak semua orang lahir sebagai kutu buku. Begitu pula dengan Alfathri Adlin seorang penulis, dosen, dan pengajar yang akan hadir dalam edisi terbaru Kamisan Aksara. Semasa sekolah, ia lebih gemar membaca komik daripada mengejar prestasi akademik.
Namun takdir mempertemukannya dengan para guru besar yang mengubah jalan hidupnya—membawanya pada kecintaan mendalam terhadap ilmu.
Dari titik balik di bangku kuliah FSRD ITB bersama Prof. Primadi Tabrani, Alfathri mulai larut dalam dunia bacaan. Filsafat dan cultural studies menjadi pintu kontemplasi yang membentuk cara pandangnya terhadap kehidupan.
Klik informasi detail tentang Bandung Raya di golalibandung.my.id
Pertemuannya dengan tokoh-tokoh seperti Prof. Yasraf Amir Piliang, Prof. Bambang Sugiharto, hingga para mursyid di Thariqah Qudusiyah, semakin meneguhkan keyakinannya: pendidikan adalah jalan spiritual, bukan sekadar jalan akademik.
Bagi Alfathri, ilmu bukan alat untuk mengejar jabatan atau karier, melainkan bagian dari hidup itu sendiri. Keyakinan inilah yang akan ia bagikan dalam diskusi “Buku Kehidupan: Pendidikan Sebagai Jalan Spiritual dan Intelektual”.
Diskusi ini akan digelar secara daring pada:
🗓 Kamis, 25 September 2025
🕡 18.30 – 19.30 WIB
📍 Live Instagram @sindikasi.aksara
“Kamisan Aksara ingin mengajak publik melihat pendidikan dari sisi yang lebih dalam—sebagai proses memanusiakan manusia, bukan sekadar mengejar angka dan prestasi,” ujar tim Sindikasi Aksara.
Acara ini terbuka untuk umum, gratis, dan dapat langsung diikuti melalui akun Instagram @sindikasi.aksara.(Siaran Pers Sindikasi Aksara)