Kota Bandung telah lama menjadi kota yang ramai dengan berbagai hiburan, termasuk bioskop sejak lama hadir di Kota Bandung termasuk saat masa penjajahan Belanda.

Mengutip siaran pers Humas Pemkot Bandung, berikut bioskop yang ramai di masa kolonial :

1.Bioskop Majestic

Bioskop Majestic terletak di Jalan Braga. Dahulu, bioskop ini menjadi salah satu saksi sejaran diputarnya film pertama Indonesia film Loetoeng Kasaroeng, yang mulai tayang di bioskop Bandung pada tahun 1926.

Bioskop ini dibangun oleh Technisch Bureau Soenda pada tahun 1920. Pembangunan gedung itu terealisasi pada 1922. Dahulu bioskop ini juga dikenal sebagai bioskop Concordia.

Dalam perkembangannya, bioskop ini bayak dikenal dengan Majestic. Bioskop Majestic mewakili gaya campuran teknik konstruksi modern dari barat dengan seni ukir tradisional Indonesia yang sering disebut gaya arsitektur Indo-Europeeschen Architectuur Stijl. Sejak tahun 2000, gedung bioskop itu dijadikan Sekretariat Pusat Kebudayaan Asia Afrika (AACC).

2.Elita Bioscoop

Elita Bioscoop merupakan salah satu bioskop paling elit di eranya. Hanya orang-orang terpilih yang boleh menonton dengan pakaian rapi dan memakai sepatu. Dahulu bioskop ini terletak di sebelah timur Masjid Agung Kota Bandung. Bioskop ini dimiliki oleh F. A. A Buse, seorang raja bioskop yang memiliki jaringan besar Elita Concern. Bioskop ini dibangun tahun 1910an dengan gaya arsitektur Art Nouveau dan sempat berganti nama menjadi Puspita tahun 1960an.

3.Bioskop Dian

Bioskop yang yang terletak di samping Pendopo Kota Bandung ini atau sebelah selatan Masjid Agung Bandung ini dibangun pada tahun 1930. Dahulu bioskop ini milik orang Belanda bernama F. J. W de Kort. Sebelumnya, Bioskop yang berada di Kawasan Jalan Dalem Kaum tersebut bernama Radio City.

Namun, setelah Indonesia merdeka bioskop tersebut dinasionalisasi menjadi Bioskop Dian pada tahun 1960-an, barulah orang-orang pribumi dapat merasakan kenyamanan menonton di bioskop.

Dahulu bioskop ini dikenal sebagai bioskop India. Pasalnya, bioskop ini lebih sering memutar film-film Bollywood. Setelah nasionalisasi, bioskop dimiliki dan dikelola oleh Perusahaan Daerah Jasa Kepariwisataan Provinsi Jawa Barat sampai sekarang. Bioskop Dian termasuk Bangunan Cagar Budaya, yang tertuang dalam Perda Kota Bandung No: 19/2009. Kini bangunan ini sudah tidak digunakan lagi sebagai bioskop.

4.Bioskop Rex

Bioskop Rex terletak di Jalan Merdeka. Bioskop ini dibangun pada tahun 1920. Pada tahun 1950, bioskop Rex diganti menjadi Panti Budaya, hingga berubah fungsi menjadi ruang kuliah Perguruan Tinggi Katolik Parahyangan yang sekarang bernama Universitas Katolik Parahyangan. (Yatni Setianingsih/Golali.id)

foto : Humas Pemkot Bandung