Wisata Sejarah dan Kuliner di Pasar Legi Kotagede

Kecamatan Kotagede di Kota Yogyakarta tak hanya menjadi sentra pembuatan perhiasan perak, di kawasan yang berbatasan dengan Kabupaten Bantul ini terdapat jejak sejarah berdirinya Kerajaan Mataram Islam yakni Pasar Gede yang terletak di Jalan Mondorakan No 172 B.

Pasar yang kini bernama Pasar Legi Kotagede ini buka setiap hari, namun khusus di hari legi (salah satu hari pasaran dalam kalender Jawa) suasana pasar jauh lebih ramai. Berdasarkan berbagai sumber, pasar ini telah hadir berbarengan dengan berdirinya Kerajaan Mataram Islam pada abad ke 16.

Keramaian pasar tak hanya di dalam pasar yang dikenal dengan nama sargede, tetapi juga di halaman pasar. Beragam komoditi bisa kita temukan di sini, mulai dari buah-buahan, sayuran, daging ayam, daging sapi, ikan, pakaian, peralatan rumah tangga, sampai kuliner khas Yogyakarta dan sekitarnya.

Saya pun menepi di salah satu lapak pedagang penjual makanan tradisional, yang menawarkan getuk, tiwul tolo, wajik, dan puli di atas tampah. Saya pun membeli beberapa potong jajanan pasar tersebut, yang harganya sangat murah yaitu Rp500 per potong. Rasa gurih dan asin dari getuk, tiwul tolo, dan puli yang ditaburi parutan kelapa memenuhi lidah berpadu dengan wajiknya yang legit.

Setelah itu, saya membeli minuman tradisional khas Jawa, yaitu jamu batok. Di lapak penjual jamu batok ini, kita bisa melihat pembuatan jamu secara tradisional. Penjual jamu mengambil berbagai rempah yang telah ditumbuk kasar dalan baskom, lalu ditambah air matang dan diperas, kemudian disaring di atas gelas batok.

Jamu batok siap untuk saya minum, untuk dapat menikmati jamu yang berkhasiat bagi tubuh ini, saya cukup mengeluarkan uang Rp5.000 per batok.

Tips wisata Pasar Legi Kotagede

Untuk sampai Pasar Legi Kotagede dari Nol Kilometer Kota Yogyakarta kita bisa naik bus TransJogja, turun di Halte Tegalgendu dan dilanjutkan dengan jalan kaki atau naik becak.

Sebaiknya datang pada hari legi dalam pasaran jawa (*/Golali.id)