Ilmu dan kemampuan yang diasah sejak dini, sering menjadi jalan hidup seseorang di masa depan. Ini pula yang dialami komposer sekaligus scoring film Tya Subiakto.
Tak tanggung-tanggung dari usia 3 tahun, Tya Subiakto telah belajar musik dengan arahan ayahnya Subiakto Prioedarsono.
Dalam perjalanannya, perempuan kelahiran 2 Maret 1979 ini belajar musik, terutama alat musik piano di Sekolah Musik Yayasan Pendidikan Musik di Jakarta.
“Zaman SD sama papah disuruh jadi backing vokal untuk jingle iklan yang dibikin papah,” cerita Tya Subiakto dalam Diskusi Sikje #38 secara virtual dengan moderator Anggi Novalga beberapa waktu lalu.
Tak puas terlibat dalam jingle iklan, Tya Subiakto ikut magang pada berbagai proyek iklan yang diproduksi ayah dan ibunya.
Hingga akhirnya, Tya mengetahui berbagai hal tentang produksi iklan termasuk film. Karena produksi iklan video tidak bisa dilepaskan dari produksi film.
“Meskipun itu proyek papah dan mamah, tapi tetap kerja magangnya profesional,” imbuh Tya Subiakto.
Setelah lulus SMA, sekitar tahun 1997, Tya dihadapkan dua pilihan oleh ayahnya. Antara mengambil kesempatan sekolah ke Boston (Amerika Serikat) atau kerja bareng ayahnya di Indonesia.
“Kamu pergi ke Boston atau ikut papah dapat duit. Dengan kata lain papah larang aku ke Amerika Serikat,” kisah Tya Subiakto.
Tya pun memilih ikut ayahnya, dia pun mulai memproduksi jingle iklan, tentunya semuanya dikerjakan secara profesional.
Beberapa jingle iklan yang diproduksi Tya, antara lain Indomie dan Extra Joss.
Dari dunia musik untuk jingle iklan, pada tahun 1998 Tya masuk dalam musik orkestra. Di sini dia mendirikan dan memimpin T&T Orchestra.
“Aku tanpa pengetahuan orkestra jadi conductor dengan semuanya musisi senior,” ungkap Tya Subiakto.
“T&T ini bener-bener jadi tempat aku latihan orkestra, dari awalnya yang buta tentang orkestra, untungnya para musisi senior di T&T banyak mengajarkan,” ucap Tya Subiakto.
Dari T&T Orchestra ke Penata Musik Film
Tya Subiakto, tak hanya berpuas diri memimpin T&T Orchestra. Pada tahun 2007, dia mulai menjajal belantara scoring film dengan menggarap musik untuk Film Sang Dewi.
Sampai saat ini sudah tidak terhitung lagi jumlah film yang dia tangani untuk bagian penata musik filmnya.
Rata-rata proyek film yang dipegangnya merupakan film box office. Seperti Ayat-Ayat Cinta dan Habibie & Ainun 3.
“Dari proyek satu ke proyek lain adalah pembelajaran, award pertama untuk penata musik film aku dapatkan di Ayat-Ayat Cinta, sampai sekarang hardisk berisi file musik untuk film ini, masih disimpan,” tuturnya. (*/Golali.id)
Dok : Instagram Tya Subiakto