Suatu film pada umumnya, tidak hanya menghadirkan visual berupa gambar bergerak atau video. Film membutuhkan kehadiran suara termasuk musik.
Inilah yang dibedah Tya Subiakto dengan moderator Anggi Novalga, dalam Diskusi Sikje Channel #43 dengan tema Musik Film : Dari Teks Ke Bunyi secara online. Pada Jumat malam, 8 Oktober 2021.
“Dalam membuat musik untuk film, biasanya dimulai dengan baca skrip (naskah film). Kita tahu karakter, jalan cerita, emosinya seperti apa,” terang Tya Subiakto.
Lebih lanjut, Tya Subiakto menjelaskan tugas dari penata musik untuk film yaitu mendukung sutradara menyampaikan pesan kepada penonton melalui musik.
Untuk itu, sebelum membuat musik untuk film perlu adanya diskusi dengan sutradara. Termasuk dalam pelaksanaan pembuatan musik sampai akhirnya jadi.
“Kita sebagai penata musik membantu sutradara, bagaimana bisa menyampaikan cerita lewat musik,” imbuh Tya Subiakto.
Penata musik yang pernah menangani banyak judul film ini, mengakui terkadang dari skrip yang Tya Subiakto terima kadang dalam prosesnya mengalami perubahan dari target awalnya yang berpengaruh pada musik yang dihadirkan.
“Harus perhatikan dialog utama, jangan sampai dialog dan musik enggak nyambung. Supaya rasanya atau emosinya nyampai,” pesan Tya Subiakto.
Proses Tya Subiakto membuat musik film
Tya Subiakto mengaku biasanya proses dalam membuat musik untuk film, mulai dengan membaca skenario. Lalu membayangkan seperti apa naskah ini menjadi film.
Kemudian diskusi dengan sutradara, jika sudah ada beberapa bagian film yang sudah jadi sebaiknya melihat hasilnya untuk nanti ditambah dengan musik.
“Intinya perencanaan untuk musik. Semuanya sesuai dengan visi director (sutradara),” ujar Tya Subiakto.
Film yang pernah ditangani Tya Subiakto kebanyakan film yang laris di pasaran, seperti Film Ayat-Ayat Cinta dan Film Habibie & Ainun 3. (*/Golali.id)
Dok : tangkapan layar zoom meeting Sikje Channel