Kegiatan Walking Tour Temu Sejarah di Solo, Minggu (12 Januari 2025) (dok : Temu Sejarah)

Komunitas Temu Sejarah Indonesia menggelar acara walking tour bertajuk “Kutha Walanda Ing Sala”, dalam rangka perayaan ulang tahunnya yang pertama pada 10 Januari 2025.

Acara yang diadakan pada Minggu, 12 Januari 2025 di Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah ini, diikuti sekitar 40 peserta dari berbagai daerah, seperti Solo, Yogyakarta, Boyolali hingga Bandung.

Founder Temu Sejarah, Tiwi Kasavela menyampaikan rasa syukur atas antusiasme peserta yang hadir dalam perayaan ini.

“Senang sekali akhirnya bisa berkumpul dengan teman-teman dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat memperkaya wawasan sejarah kita, meningkatkan minat untuk terus belajar sejarah, dan tentunya bisa terus diadakan di kota-kota lain di Indonesia,” ujarnya.

Baca juga : Temu Sejarah Gelar Walking Tour Perdana: Eksplorasi Kawasan Bersejarah Kota Bandung

Walking tour ini merupakan hasil kolaborasi dengan Solo Societeit, sebuah komunitas yang fokus pada eksplorasi sejarah dan budaya Kota Surakarta (Solo).

Pengurus Solo Societeit sekaligus pemandu acara Kutha Walanda Ing Sala, Fauzi Ichwani yang akrab disapa Ojik menyatakan kolaborasi ini menjadi pengalaman baru yang sangat berharga di awal tahun 2025.

“Bersama Temu Sejarah, kami menelusuri kawasan Loji Wetan, untuk mengulas jejak sejarah kota Belanda di Solo. Banyak hal menarik yang dieksplorasi hari ini, mulai dari kawasan bioskop, tempat hiburan seperti Sociëteit Harmony, hingga bekas tangsi militer, dengan titik kumpul utama di Benteng Vastenburg,” jelasnya.

Menurut Ojik, konsep kota Belanda yang umumnya ditemukan di negeri asalnya ternyata juga berkembang di Solo, meskipun saat ini beberapa bangunan bersejarah masih dalam tahap revitalisasi.

“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melestarikan warisan sejarah kota Solo,” tambahnya.

Pengurus Solo Societeit yang juga aktif Temu Sejarah, Nasta Mahardi turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini.

“Selamat ulang tahun yang pertama untuk Temu Sejarah! Semoga komunitas ini terus menggelorakan semangat belajar sejarah dengan cara yang menyenangkan. Karena bagi saya, belajar sejarah tidak cukup hanya di dalam kelas, tetapi juga harus dilakukan di luar ruangan melalui kegiatan seperti ini,” ungkapnya dengan penuh semangat. (Siaran Pers Temu Sejarah/Golali.id)