Tempe Krezi merupakan salah satu produk UMKM dari Bandung, yang telah tembus ritel modern di Bandung dan Jakarta.
“Ini makanan ringan berupa keripik tempe. Sudah dari 2018 saya menjalankan usaha ini. Sudah dua tahun ini produk saya masuk ke beberapa swalayan juga, seperti Transmart Carrefour dan Yogya. Di Jakarta juga ada beberapa,” terang Patria.
Ia menjelaskan, biasanya dia menjual tiga dus ke tiap toko. Satu dus terdiri 30 pcs. Dalam sebulan, Patria mengaku minimal satu dus produknya bisa laku terjual.
“Kami menyediakan dua ukuran. Ada yang 100 gram harganya Rp16.000. Lalu, 60 gram harganya Rp10.000. Ukuran yang besar biasanya kita jual ke supermarket, sedangkan ukuran kecil buat di minimarket,” ungkapnya.
Sebelum bisa lolos ke toko ritel, Patria telah mencoba sampai lima kali menawarkan ke toko-toko yang ada. Namun, ia kerap mengalami penolakan.
“Paling cepat satu bulan kita kembali untuk penawaran lagi. Tapi, rata-ratanya 2-3 bulan kemudian kita balik lagi. Minimal kita kasih sampel dulu supaya mereka ingat dengan kita,” tuturnya.
Ia mengaku, jika produk miliknya memiliki poin unik dibandingkan yang lain, terutama pada varian rasa. Produk Tempe Krezi ini, memiliki varian rasa spicy, cheese, original, dan yang terbaru korean spicy.
“Produksinya di Sariwangi. Semenjak Covid-19, omzetnya jadi turun. Sekarang per bulan dapat Rp50 juta. Sebelum Covid, kami biasanya dapat Rp100 juta per bulan,” jelasnya. (HUMAS PEMKOT BANDUNG/Golali.id)
foto : instagram @tempekrezi