Surat karya Ariza Saputri menjadi surat terpilih pada Lomba Menulis Surat dari Perempuan untuk Indonesia dengan tema “Kartini: dari Terang Menuju Cahaya”.
Lomba Menulis Surat dari Perempuan untuk Indonesia digelar Komunitas Temu Sejarah Indonesia berkolaborasi dengan media online Golali.id, yang didukung digitalmama.id, Art Gullery, dan bandungbergerak.id.
Lomba Menulis Surat dari Perempuan untuk Indonesia sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi atas perjuangan Kartini, salah satu pahlawan nasional yang gigih memperjuangkan emansipasi perempuan di Indonesia.
Inilah isi surat dari Ariza Saputri untuk Indonesia
Untuk Bumiputera,
Turut berdukacita yang sedalam-dalamnya, atas banyaknya bencana yang terjadi di Indonesia. Berbagai persoalan lingkungan hidup yang terjadi saat ini, seperti pencemaran lingkungan dan kerusakan alam sebagian besar bersumber dari perilaku manusia yang egois, tidak bertanggung jawab, bahkan tidak peduli akan kondisi lingkungan sekitar.
Sangat ironis, ketika manusia sebagai salah satu makhluk hidup yang mempunyai peranan penting dalam mengelola lingkungan hidup, tetapi sebagian besar manusia bahkan tidak peduli. Padahal jika terjadi kerusakan lingkungan hidup, maka akan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan kehidupan manusia itu sendiri.
Pemahaman tentang persoalan lingkungan hidup memang harus dimulai sejak dini dari kehidupan ini, sehingga akan tumbuh rasa tanggung jawab, kesadaran dan empati terhadap ingkungan sekitar.
Kesadaran lingkungan dapat ditanamkan melalui pendidikan di rumah, yang harus dibimbing oleh orang tua yang cerdas dan bijak. Ibu adalah sosok dimana anak pertama kali belajar dan mengenal dunia. Seorang ibu yang cerdas dan bijak akan mampu mendidik, membesarkan, dan memberikan teladan yang benar bagi anak-anaknya.
Bagi saya, pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, terutama sebagai seorang perempuan. Dengan berpendidikan tinggi seorang perempuan akan mampu membantu anak dan suaminya dalam menyelesaikan berbagai masalah dan memberikan nasehat serta pertimbangan-pertimbangan yang rasional dalam kehidupan.
Pendidikan yang baik, akan membentuk kemampuan dan cara berpikir seorang perempuan dari sudut pandang yang berbeda, serta dapat membentuk karakter dan kecerdasan emosional yang lebih matang. Hal ini dilakukan bukan semata-mata untuk kepentingan kesetaraan gender melainkan untuk hal yang lebih mulia.
Selain pendidikan, pemberdayaan perempuan penting untuk dilakukan agar dapat meningkatkan kapasitas dan kepercayaan diri. Sehingga kaum perempuan dapat ikut berpartisipasi serta berkipra dalam pembangunan di Indonesia, termasuk dalam pembangunan lingkungan hidup.

Kebiasaan yang ditanamkan seorang ibu kepada anak-anak di rumah merupakan pendidikan lingkungan hidup sedari dini, yang akan tertanam pada diri anak. Sehingga akan berdampak pada lingkungan hidup, karena keluarga merupakan titik awal penanaman kebiasaan baik ataupun buruk pada generasi penerus bangsa.
Apabila dalam keluarga tidak ditanamkan kebiasaan peduli lingkungan, maka akan berlanjut pada kebiasaannya kelak hingga dewasa. Demikian juga sebaliknya, jika dalam keluarga sudah dilakukan pembiasaan peduli lingkungan maka akan menjadi kebiasaan baik bagi anak-anak untuk masa depan kehidupan generasi penerus bangsa.
Tanggung jawab seorang perempuan sangat amatlah besar bagi perkembangan bangsa Indonesia, tetapi masih banyak yang tidak menyadari betapa besarnya perjuangan dan jasa-jasanya. Lebih dari itu seorang perempuan bukan hanya sekedar ibu rumah tangga saja, melainkan ibu bagi kehidupan.
Salam hangat untuk Bumiputera,
Ariza Saputri
(Melalui proses editing Tim Golali.id)