Sup atau Sop adalah

Sup atau sop adalah kuliner berkuah yang berasal dari kuliner Eropa, yang dibawa masuk ke Indonesia pada masa kolonial Belanda.

Hal ini tersirat dalam Buku Makanan Tradisional Indonesia Seri 2 : Makanan Tradisional yang Populer karya Umar Santoso, Murdijati Gardjito, dan Eni Harmayani.

Dalam kuliner Eropa, sup adalaah hidangan pembuka atau appetizer, yang dinikmati sebelum makanan utama atau main course. Sementara di Indonesia sup menjadi makanan utama.

Ciri khas dari sup terdiri dari :

= Kuah kaldu (berbagai jenis daging dan ikan)

= Berisi campuran bahan nabati (sayuran dan jamur) dan hewani (berbagai jenis daging, ikan, telur, dan lain-lain).

Sayuran yang biasanya digunakan dalam membuat sup yaitu brokoli, wortel, kol, kentang, dan buncis

Setelah masuk ke Indonesia, sup mengalami perkembangan yaitu sup sering dimakan bersama nasi atau bahkan dinikmati setelah makan nasi. Sup menjadi lauk nasi dengan hidangan lainnya untuk sarapan, makan siang, dan makan malam.

Setidaknya sampai saat ini di Indonesia terdapat 50 macam sup, yang tersebar dalam kuliner di berbagai daerah.

Bumbu yang digunakan dalam membuat sup di Indonesia antara lain bawang putih, bawang merah, dan merica. Selain itu terkadang mendapatkan bumbu pelengkap seperti jahe, kemiri, kayu manis, biji pala, dan cengkeh.

Ada 2 jenis sup yang dikenal masyarakat Indonesia, yaitu :

= Sup berkuah jernih

Sup ini bercitarasa gurih dan segar

= Sup berkuah kental atau krim sup, inilah sup yang berasal dari Eropa

Sup ini memiliki rasa yang creamy dan biasanya disantap secara mandiri atau dengan roti.

Itulah pengertian dan sekilas sejarah kuliner berkuah sup atau sop, yang dalam bahasa Belanda disebut soep. (Yatni Setianingsih/Golali.id)