Majelis Wali Amanat (MWA) Unpad menitipkan tiga target kepada Rektor Unpad 2024 -2029, Prof. Arief S. Kartasasmita yang telah terpilih melalui musyawarah dan mufakat pada Rapat Pleno Tertutup Majelis Wali Amanat Unpad yang digelar di Pullman Bandung Central Park, Bandung, Kamis (4/7/2024).
Tiga target MWA Unpad tersebut :
1) Peningkatan peringkat Unpad ke 300 dunia
2) Peningkatan pendapatan sebesar Rp 3 Triliun
3) Peningkatan remunerasi Unpad sebesar 120 persen
Prof. Arief mengatakan strategi utama dalam mewujudkan tiga target MWA Unpad tersebut, memperkuat proses digitalisasi di lingkungan Unpad.
“Digital saat ini menjadi disrupsi yang tidak bisa ditunda,” kata Prof. Arief saat konferensi pers di Pullman Bandung Central Park, Bandung, Kamis 4 Juli 2024.
Salah satu implementasi dari “Unpad Going Digital” adalah membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat di luar mahasiswa Unpad untuk mengikuti pembelajaran di Unpad. Program ini merupakan lanjutan dari program pembelajaran daring MOOC Unpad yang sudah dijalankan selama masa kepemimpinan Rektor Prof. Rina Indiastuti.
“Sebetulnya sudah dijalankan oleh Prof.Rina bahwa hybrid university itu sudah ada di Unpad. Hanya, kami akan mencoba mengakselerasi,” sambungnya.
Dengan proses akselerasi ini, proses pembelajaran di Unpad tidak hanya diikuti oleh 36 ribu mahasiswa aktif Unpad, tetapi pemelajar di luar Unpad ikut dalam program pembelajaran. “Sehingga nanti masyarakat, di manapun dia berada bisa berkuliah di Unpad tanpa perlu datang ke kampus,” imbuhnya.
Selain itu, Unpad ke depan akan membuka program studi baru kekinian dan selama ini belum ada. Pembukaan prodi baru ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan di masyarakat serta mampu memenuhi tuntutan kompetensi di dunia kerja.
“Kita sadar sekarang dunia kerja sudah tidak lagi memerlukan ijazah, tetapi kompetensi. Kami juga berharap mahasiswa sekarang itu punya kesadaran untuk menambah kompetensinya,” pungkas Prof. Arief.
UKT
Prof. Arief juga memastikan bahwa pendidikan di Unpad akan tetap terjangkau oleh masyarakat seperti yang sudah dilakukan oleh rektor sebelumnya. Diharapkan, mahasiswa akan tetap tenang untuk berkuliah tanpa perlu memikirkan biaya melalui beragamnya program beasiswa yang bisa diperoleh.
“Harapannya tidak akan ada kesan bahwa UKT di Unpad itu mahal,” tegasnya.
Prof. Arief memastikan untuk mencegah adanya kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) sehingga tetap akan terjangkau oleh masyarakat. Selanjutnya, pihaknya juga akan meningkatkan pemberdayaan aset yang sudah dijalankan saat ini.
“Mudah-mudahan itu bisa digunakan untuk meningkatkan pendapatan di samping kita juga akan bekerja sama dengan berbagai macam pihak untuk bisa memberikan beasiswa untuk mahasiswa kami,” tutupnya. (Yatni Setianingsih/Golali.id)
foto : Humas Unpad

