Film Posesif mengisahkan tentang perjalanan cinta remaja anak SMA, yang terjerat dalam hubungan posesif dari pacar. Diceritakan Lala (Putri Marino) seorang atlet loncat indah yang masih duduk di SMA bertemu dengan murid baru di SMAnya bernama Yudhis (Adipati Dolken). Sejak pertemuan pertama, keduanya mulai dekat dan lama-kelamaan merasa nyaman hingga akhirnya berpacaran. Ini merupakan kisah cinta pertama dari Lala.
Mulanya hubungan sepasang kekasih ini, terlihat normal. Tetapi, lama-lama hal ini mempengaruhi prestasi Lala sebagai atlet dan hingga akhirnya Lala mengundurkan diri, kendati Ayah Lala sebagai pelatih loncat indah kecewa. Namun tak bisa memaksakan kehendaknya kepada Lala menjadi atlet.
Padahal selama ini, Lala sangat senang menjalani kegiatannya sebagai atlet loncat indah yang juga dulu dilakoni almarhum ibunya.
Setelah merasa mampu, menghentikan Lala sebagai atlet loncat indah karena dianggap menggangu waktunya bersama Lala. Yudhis pun menjauhkan Lala dari teman kecilnya hingga SMA, Rino. Bahkan sampai mencelakakannya.
Tak sampai di sana, Yudhis pun meminta Lala untuk berkuliah di Bandung mengikuti dirinya, namun Lala menolaknya karena ingin tetap kuliah di Jakarta dan menemani ayahnya.
Yudis pun marah dan tak segan menyakiti Lala. Lala sempat ingin menjauhi Yudis, tetapi Yudis selalu mempunyai sejuta cara yang manis dan penuh perhatian untuk meminta maaf.
Lala pun akhirnya luluh, hingga merasa dirinya merasa harus mengubah perilaku Yudis yang posesif.
Apakah Lala dapat mengubah perilaku Yudhis? Apa penyebab Yudhis bersifat posesif? Bagiamana dengan mimpi-mimpi Lala dalam hidupnya?
Semuanya tersaji dalam Film Posesif yang ditulis Gina S Noer dan sutradara Edwin, yang diproduksi Palari Films. Film Posesif pertama kali tayang di bioskop pada 22 September 2019. (Yatni Setianingsih/Golali.id)
Foto : instagram @palarifilms