Setelah Ujung Berung, Wolbachia Diterapkan di Kiaracondong

Dinas Kesehatan (Dinkes Kota) Bandung menerapkan teknologi Nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia di Kecamatan Kiaracondong, untuk menekan kasus demam berdarah (DBD) yang hingga kini masih tinggi di Kota Bandung. Sebelumnya program Wolbachia telah diterapkan di Kecamatan Ujung Berung.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian optimis penerapan teknologi Nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia di Kecamatan Kiaracondong akan berjalan dengan sukses.

Hal ini disampaikan dalam acara On Job Training (OJT) Implementasi Teknologi Wolbachia di Hotel Santika, Bandung, Rabu, 23 Oktober 2024.

“Kami optimis kegiatan ini bisa berhasil di Kiaracondong sebagaimana yang sudah berjalan di Ujungberung. Respon dari tokoh masyarakat dan aparat kewilayahan sangat positif,” ujar Anhar.

Menurutnya, program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menekan kasus demam berdarah (DBD) yang hingga kini masih tinggi di Kota Bandung.

Kota Bandung menjadi salah satu kota di Indonesia yang dipilih untuk melaksanakan pilot project teknologi Wolbachia.

“Tantangan yang kita hadapi adalah ketersediaan telur nyamuk Wolbachia. Namun dengan dukungan masyarakat dan koordinasi yang baik, kami yakin program ini bisa berjalan lancar,” ujarnya.

Anhar menjelaskan, di Kiaracondong akan melibatkan peran “Orang Tua Asuh”, yaitu rumah-rumah yang akan menjadi tempat penyimpanan ember berisi telur nyamuk Wolbachia, sebagai bentuk partisipasi aktif warga.

Baca juga : Di mana Lokasi Pump Track Sepeda Kota Bandung ?

Baca juga : 2 Lokasi Sentra Kain di Kota Bandung

DBD tertinggi di Jawa Barat

Hingga saat ini, Kota Bandung tercatat sebagai wilayah dengan angka kasus DBD tertinggi di Jawa Barat yaitu dengan 7.148 kasus. Anhar berharap melalui Wolbachia, angka ini dapat ditekan, bahkan mencapai zero DBD di masa depan.

Sedangkan, Ketua Tim Kerja Arbovirosis Ditjen P2P Kemenkes RI, Fajar Silalahi menjelaskan bahwa bakteri Wolbachia yang secara alami ada di dalam tubuh beberapa serangga dapat menetralisir virus DBD di dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti.

Dengan menyebarkan nyamuk yang mengandung Wolbachia, populasi nyamuk pembawa virus DBD diharapkan dapat berkurang.

Sementara itu, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Kiaracondong, Maman Suherman menegaskan pentingnya pemahaman masyarakat terhadap teknologi Wolbachia ini.

“Kami ingin masyarakat tahu bahwa ini untuk kebaikan bersama. Semoga kasus DBD bisa semakin berkurang di Kiaracondong,” harapnya. (Humas Pemkot Bandung/Golali.id)

foto : Humas Pemkot Bandung