Guru Besar Universitas Parahyangan (Unpar), Prof Asep Warlan Yusuf menilai almarhum Wali Kota Bandung, Oded Mohamad Danial dalam membuat kebijakan saat menjabat tidak serumit pemimpin daerah lain. Sebab, sosoknya yang sederhana membuat komunikasi yang dibangun bersifat apa adanya.

“Bahwa setiap kebijakannya berkesinambungan dengan kebutuhan masyarakat bukan kepentingan pribadi, kebijakan sesuai dengan kemampuan untuk menjalankannya, dan didukung subsistemnya. Misalnya Kang Pisman, Buruan SAE, itu ada manfaatnya untuk masyarakat,” kata Asep dikutip dari rilis Humas Pemkot Bandung.

Mang Oded sapaan akrab dari Oded M Danial, kata Asep merupakan sosok pemimpin yang senantiasa mengayomi. Dan tidak menjadikan jabatan sebagai alat kekuasaan, untuk kepentingan pribadi maupun politik.

Baca juga : Rektor Unpad dari Waktu ke Waktu

“Jadi kalau saya lihat konsep kepemimpinan Mang Oded bahwa jabatan itu bukan sesuatu yang harus dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi, kelompok maupun partai. Beliau selalu ingin mengejar kemuliaan dalam jabatan,” beber Asep.

Ia juga menilai Oded sebagai pemimpin yang otentik. Pemimpin yang bukan hanya sekadar pemegang jabatan tertinggi, melainkan senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat.

“Oded itu pemimpin yang bersahaja, tidak rumit memahami beliau. Dan itu yang harus ditampilkan oleh seorang wali kota. karena walikota itu harus bisa diikuti oleh masyarakat, langkahnya, pikirannya, kebijakannya, harus bisa diikuti,” ujarnya.

Asep mengakui, selama kepemimpinan Oded memang tidak begitu banyak kejutan atau terobosan. Namun Asep melihat kebijakan Oded tetap berjalan pada jalurnya. (*/Golali.id)

Foto : Humas Pemkot Bandung