/Sekilas Sejarah Rumah Sakit Sariningsih

Sekilas Sejarah Rumah Sakit Sariningsih

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil memandang selain sebagi rumah sakit militer, Rumah Sakit Sariningsih yang berada di Jalan LLRE Martadinata (Riau) No 11, Kota Bandung juga bisa menjadi destinasi wisata.

Hal ini berdasarkan pandangannya sebagai seorang arsitek. Menurut Kang Emil konstruksi dan fasad bangunan Rumah Sakit Sariningsih masih mempertahankan bangunan heritage yang menjadi ciri khas Kota Bandung sebagai destinasi wisata. Gabungan konsep modern dan klasik dirasa sangat pas.

“Kebetulan karena berlokasi di Kota Bandung yang penuh dengan bangunan sejarah. Bangunan Belanda lamanya tetap dipertahankan, bangunan barunya dibuat mengelilingi bangunan lamanya itu,” beber Kang Emil saat meresmikan Rumah Sakit Sariningsih milik Kodam III/Siliwangi yang direnovasi, Kamis 7 April 2022  dalam rilis HUMAS PEMPROV JABAR.

Untuk diketahui Rumah Sakit Sariningsih, dibangun sejak zaman Belanda. Sempat diduduki Jepang pada tahun 1942- 1945, gedung berpindah kekuasaan ke Tentara Peta tahun 1945-1947. Diambil oleh Tentara NICA sampai tahun 1949 dan ketika Belanda benar- benar pergi pada tahun 1950, bangunan dijadikan tempat bersalin, saat itu Letkol. Dr. Soedarso sebagai kepala rumah sakit.

Dana Hibah

Tahun 2022 ini, Rumah Sakit Sariningsih telah selesai direnovasi. Renovasi pembangunan rumah sakit militer ini menggunakan dana hibah Provinsi Jabar sekitar Rp50 miliar. Selain oleh prajurit TNI, rumah sakit ini juga diperuntukkan bagi ASN militer beserta keluarga, dan untuk masyarakat umum.

“Seperti kita tahu rumah sakit Sariningsih ini melayani hampir 90 persen warga umum. Jadi untuk keluarga militernya kurang lebih 10 persen ini. Pemdaprov Jabar mendukung sepenuhnya karena ini akan menambahi kualitas kesehatan warga Jawa Barat,” ujar Kang Emil.

Baca juga :  XL Axiata Prediksi Trafik Naik 10 Persen Selama Ramadan

Selain memberikan bantuan untuk fisik rumah sakit, Pemda Provinsi Jabar pun akan membantu untuk penambahan alat kesehatan dan gedung parkir.

“Tahap berikutnya adalah pengadaan kesehatan insyaallah kita bantu dan juga gedung parkir. Total di tahap satu ini sekitar Rp50-an miliar nanti kita terus tambahi,” ujarnya. (*/Golali.id)

foto : Humas Pemprov Jabar