Seblak adalah salah satu kuliner yang dikenal di wilayah tatar Sunda, terutama di Provinsi Jawa Barat. Bahan utama seblak adalah kerupuk tapioka (aci dalam bahasa Sunda) mentah yang ditumis menggunakan bumbu sederhana yaitu bawang putih, bawang merah, kencur, cabai rawit, dan garam.

Seblak memiliki rasa yang pedas dan berteksur kenyal. Konon nama seblak berasal dari bahasa Sunda yaitu nyeblak atau kaget terkait dengan rasanya yang pedas padahal penampilan seblak yang dikenal dahulu, tidak berwarna merah sebagai ciri khas warna cabai namun saat dimakan pedasnya baru terasa.

Pada mulanya seblak tidak memiliki topping. Tetapi kini seblak memiliki beragam topping mulai dari ceker ayam, mie, batagor lidah, siomay, baso aci, telur, dan lain-lain.

Seblak kini terdiri dari seblak basah, seblak kuah, dan seblak kering. Dahulu seblak untuk konsumsi sendiri, tetapi sekarang banyak yang menjual seblak di berbagai daerah yang ada di Jawa Barat. Untuk seblak kering, biasanya dijual dalam wadah plastik kecil, yang tahan sampai beberapa minggu.

Berbeda dengan seblak basah dan seblak kuah yang harus segera habis setelah dimasak. Untuk semua jenis seblak, sekarang telah hadir banyak UKM yang memproduksi seblak instan sehingga dapat dimasak kapan saja. (Yatni Setianingsih/Golali.id)