Sampai saat ini, Koperasi Al Kautsar sudah menciptakan 12 unit ADS HEPA Filter. Karyanya telah dipakai beberapa RS, seperti di RSAU Dr. M. Salamun Ciumbuleuit, Kota Malang, Bogor, Kabupaten Cianjur Selatan, bahkan sampai ke Kalimantan.
“RS Salamun Ciumbuleuit sudah ada lima unit di awal Januari. Di Malang ada satu, Bogor satu, Cianjur selatan satu,” Ketua Koperasi Produsen Syariah Al Kautsar, Junaedi.
“Lalu, HEPA yang besar di RS. Salamun ada dua unit untuk ruang operasi, dan di Kalimantan ada dua unit,” lanjutnya.
Dalam sepekan, pihaknya bisa membuat lima unit HEPA Filter. Besaran daya yang dibutuhkan pun hanya 35 watt.
Demi mendukung karya anak daerah, Dinas Koperasi dan UKM (Diskopukm) Kota Bandung telah merekomendasikan ke Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) untuk pengembangannya.
Bahkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga telah merekomendasikan produk ini. Dalam waktu dekat, HEPA Filter akan dikirimkan ke Ciamis.
“Kita masih menyiapkan untuk presentasi ke LPDB. Rencananya kita hanya sebatas untuk memproduksi saja,” ungkapnya.
Alat ini juga bisa diatur melalu smart phone. Namun, hanya bisa sejauh 2 km. Junaedi menuturkan, saat ini sedang dikembangkan agar bisa terkoneksi internet. Sehingga bisa dioperasikan dari mana saja.
“Nanti ada notif (pemberitahuan) juga di HP konsumen jika sudah jadwal maintenance. Teknisi kami siap melayani langsung ke lokasi,” tuturnya.
Pada alat ini terdapat lima indikator. Namun, yang paling utama adalah indikator udara masuk dan keluar yang ditunjukkan dengan warna.
Jika warna hijau berarti udara terkategori aman. Sedangkan kuning berarti udah mulai kotor. Kalau merah pertanda udara sangat kotor.
“Hijau itu angkanya maksimal 60. Kalau kuning 60-100. Sedangkan, merah di atas 100,” katanya.
Dalam HEPA Filter terdapat tiga filter. Filter pertama menyaring udara kotor. Kedua, filter UV gramasidal berfungsi untuk membunuh bakteri, virus, dan lainnya.
“Supaya bangkainya tidak keluar, kita juga sediakan saringan filter di tahap ketiga. Filter ini akan dibersihkan 6 bulan sekali,” jelasnya. (Humas Pemkot Bandung/Golali.id)
Foto : Humas Pemkot Bandung