RSHS Gelar Peringatan Hari Talasemia dengan Kegiatan Ini

Departemen/KSM Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr Hasan Sadikin/Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad), bekerja sama dengan Pusat Studi Genetik, YTI dan Popti  Cabang Jawa Barat menggelar peringatan Hari Talasemia Dunia pada tanggal 1 Juni 2022.

Untuk diketahui, Hari Talasemia Dunia digelar setiap tanggal 8 Mei. Walaupun tidak diperingati tepat pada waktunya, tidak menurunkan antusiasme dan semangat para thallers (penyandang talemia), keluarga, dan para tenaga medis/non medis yang berkecimpung di perayaan talasemia kali ini.

Tema tahun ini adalah Be Aware, Share, and Care, yang diterjemahkan dalam berbagai bentuk kegiatan perayaan tahun ini diantaranya adalah Lomba Cerdas Cermat, Thalassemia Got, Tallent, Lomba Mewarnai, Mini Talkshow, dan kegiatan-kegiatan edukasi untuk meningkatakan awareness tentang talasemia melalui platform media sosial Instagram @thalassemia.education.

Mengutip rilis HUMAS RSHS, kegiatan ini dihadiri sekitar 500 peserta, yang terdiri dari penyandang talasemia dan keluarga, tenaga medis. Hadir juga perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kota Bandung, mahasiswa, para periset talasemia.

Ajang ini juga dijadikan sebagai acara silaturahmi antar penyandang dan keluarga, setalah hampir 2 tahun hampir semua kegiatan hanya berjalan secara daring. Mereka saling menguatkan dan memberikan energi positif satu sama lain, untuk terus menjalani pengobatan secara bersemangat, sekaligus mengedukasi keluarga besar untuk terus melakukan skrining talasemia.

Kegiatan Thalssemia Got Thalent membuktikan bahwa penyandang talasemia merupakan asset generasi muda yang memiliki potensi yang besar yang tidak layak untuk dipinggirkan. Pada MiniTalkshow, orang tua dan penyandang diberikan wawasan Kembali mengenai mengapa seseorang terkena talasemia, bagaimana menjalani pengobatan secara tepat, dan menekankan betapa pentingnya skrining talasemia. Lomba gambar pun dijadikan media edukasi dengan membuat ilustrasi-ilustrasi yang mudah dipahami betapa pentingnya pengobatan rutin dan skiring talasemia.

Seperti diketahui, Talasemia adalah penyakit kelainan darah, walaupun angka kejadiannya tinggi di Indonesa, namun masyarakat awam masih minim informasi mengenai penyakit ini.

Penyakit ini adalah penyakit yang diturunkan dari salah satu atau kedua orang tua kepada anaknya, sehingga salah satu penanganannya adalah dengan transfusi darah rutin hampir sepanjang hayat dan mengkonsumsi obat rutin untuk mengatasi berbagai komplikasi akibat penyakit dan transfusi.

Penyakit ini bisa dicegah, oleh karenanya pemerintah telah mencanangkn program pencegahan kelahiran talasemia baru, secara bertahap dengan melakukan skrining dan deteksi dini talasemia.   Karena talasemia adalah kelainan sel darah merah, maka untuk mengetahuinya setiap individu harus berani diperiksa darah. (Yatni Setianingsih/Golali.id)

Foto : Humas RSHS