(dok : Humas Unpad)

Direktur Utama Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran atau Unpad, Dr. Kosterman Usri, drg., M.M., menjelaskan RSGM Unpad akan terus mengembangkan layanan berbasiskan riset dan pendidikan di FKG. Salah satu pengembangan layanan adalah pelayanan gigi bagi disbailitas.

“Kalau kita lihat saat ini, orang berkebutuhan khusus menjadi perhatian Pemerintah. Kami mencoba mengembangkan perawatan gigi yang dikhususkan untuk orang berkebutuhan khusus,” imbuh Kosterman dikutip Golali.id  dari website Unpad, Sabtu 6 Agustus 2022.

Kosterman  mengatakan fasilitas perawatan tersebut memiliki ruang khusus yang terpisah dengan perawatan umum. Hal ini akan memberikan ruang nyaman bagi disabilitas saat memerlukan pelayanan perawatan gigi.

“Layanan perawatan giginya sama, tetapi ada pendekatan berbeda. Layanan psikologisnya yang kita tekankan,” ucap Kosterman.

Untuk diketahui, RSGM Unpad telah berhasil memperoleh akreditasi “Paripurna” dari Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Indonesia (LARSI). Akreditasi paripurna merupakan predikat tertinggi yang diberikan dalam penilaian rumah sakit.

Kosterman menerangkan, akreditasi merupakan kewajiban bagi semua rumah sakit. Salah satu fungsinya adalah ketika mengajukan pengizinan operasional atau perpanjangan perizinan operasional. Akreditasi rumah sakit dilakukan oleh lembaga independen.

“Proses akreditasi dilakukan untuk menilai sejauh mana kesesuaian yang dilakukan di RSGM Unpad selama ini dengan instrumen yang diterbitkan Kementerian Kesehatan,” ujar Kosterman.

Melalui proses akreditasi ini, LARSI melakukan visitasi langsung ke RSGM Unpad pada pertengahan Juni 2022 lalu. Visitasi dilakukan untuk melihat kesesuaian dokumen, penerapan dengan keseharian, serta berbagai laporan yang telah disusun pengelola. Lebih lanjut Kosterman menuturkan, perolehan akreditasi “Paripurna” ini mencerminkan bahwa mekanisme kerja di RSGM Unpad sudah sesuai dengan apa yang distandarkan Pemerintah. Meski demikian, dari hasil visitasi ini ada beberapa catatan yang perlu dilakukan perbaiki.

“Beberapa catatan di antaranya, perbaikan instalasi gawat darurat yang disesuaikan dengan peraturan terbaru, serta penerapan e-rekam medis, sehingga ke depan rekam medis di RSGM wajib paperless,” tutur Kosterman. (Yatni Setianingsih/Golali.id)

Foto : unpad.ac.id