Roti buaya adalah roti manis yang berbentuk menyerupai hewan buaya. Rasa roti buaya manis, saat ini roti buaya tersedia diberbagai toko roti di Bandung Raya
Makna roti buaya dalam masyarakat Betawi
Roti buaya selalu identik dengan masyarakat Betawi, karena roti buaya menjadi salah satu makanan hantaran atau seserahan dalam pernikahan adat Betawi.
Roti buaya yang dihadirkan dalam hantaran tersebut, terdiri dari sepasang buaya jantan dan betina. Ukuran roti buaya sekitar satu meter untuk buaya jantan, sedangkan buaya betina ukurannya lebih pendek dan kecil.
Baca juga : Sejarah Roti Masuk Yogyakarta
Mengutip buku Etnokimia: Dalam Budaya Nusantara Volume 2 yang ditulis Prof.A.Kolonial Prodjosantoso dkk diterbitkan Kanisius (halaman 121-122)
Roti buaya merupakan salah satu seserahan yang wajib dan penting dibawa oleh pihak keluarga pria dalam seserahan perkawinan suku Betawi. Bagi masyarakat Betawi, roti buaya menjadi kesetian simbol pasangan yang akan menikah sekali dalam seumur hidup. Selain itu, roti buaya juga sebagai simbol kemapan ekonomi karena terdapat anggapan roti menjadi makanan orang golongan atas. Artinya, pasangan yang akan menikah diharapkan memiliki masa depan yang lebih baik dan mapan.
Roti buaya biasanya dibawa sepasang-yang satu berukuran lebih kecil. Roti buaya yang berukuran lebih kecil diletakkan di atas punggung atau di samping, dan menjadi simbol buaya betina. Hal ini mengartikan kesetian pengantin pria kepada pengantin wanita sampai sehidup-semati. Buaya menjadi hewan yang panjang umur dan setia dengan pasangannya karena hanya kawin sekali seumur hidup sehingga masyarakat Betawai menjadikannya simbol kesetiaan.(Yatni Setianingsih/Golali.id)