Buku Eling lan Waspada menjabarkan berbagai petuah hidup, supaya manusia mendapatkan kebahagian sejati. Petuah-petuah berupa peribahasa, pepatah, dan prinsip hidup, dijelaskan dari mulai makna bahasanya sampai dengan penerapannya dalam kehidupan modern.
Ajaran eling lan waspada sebagai landasan untuk berperilaku utama. Eling adalah ingat sampai ke pengertian paling hakiki. Ingat dalam arti tidak lupa dan melupakan. Eling di sini juga bermakna memiliki kesadaran penuh, tidak lupa daratan, serta selalu ingat akan jati diri. Salah satu perwujudan sikap eling ialah ingat kepada Tuhan. Sikap ini oleh orang Jawa dikatakan eling marang gusti (selalu dekat dengan Tuhan) (hal 13).
Selain itu, manusia harus bisa menjaga diri sejak dini baik secara fisik maupun batin. Oleh sebab itu, anak-anak harus dididik untuk selalu bersikap waspada. Waspada bersifat fisik, yakni menjaga badan agar tidak terkena bencana atau bahaya. Waspada secara batin merupakan sikap hati-hati yang sebenarnya. Waspada batin menjadikan yang bersangkutan aman dari ancaman dan serangan fisik (hal 62-69).
Manusia jangan sampai bersikap minger keblate (melenceng dari peraturan), seseorang yang telah minger keblate berarti kehilangan rasa kemanusiannya. Orang tersebut dengan mudah melanggar aturan, norma, hukum, atau pun kaidah yang berlaku. Ia sudah tidak mengindahkan aturan agama, negara, masyarakat, bahkan etika di dalam lingkup keluarga (hal 96).
Manusia pun harus mempunyai kesadaran pada alam. Alam penuh dengan keseimbangan dan keteraturan. Segala hal yang teratur itu bisa bergeser atau berubah dari semestinya akibat perilaku manusia. Sebenarnya alam selalu memberikan pencerahan kepada manusia, baik secara langsung maupun tidak. Namun, kadang-kadang manusia ora tau nggagas (tidak pernah mempedulikan atau memikirkannya).
Sejatinya, alam selalu menjadi guru bagi manusia agar tidak melakukan kesalahan serupa di masa yang akan datang. Adanya banjir, tanah longsor, angin puting beliung, atau berbagai bencana lainnya merupakan peringatan bagi manusia (hal 170-171).
Dalam buku ini pun terkandung berbagai pesan yang seharusnya selalu diingat dan dilaksanakan oleh pemimpin untuk kesejahteraan bangsa ini, salah satunya yaitu prinsip sepi ing pamrih, rame ing gawe (semangat kebersamaan demi kepentingan umum atau bekerja keras bersama-sama tanpa bertujuan meraih keuntungan pribadi).
Kalau semua pemimpin dan pejabat sepi ing pamrih, rame ing gawe maka praktik-praktik kotor akan hilang dengan sendirinya. Tidak ada lagi korupsi, kolusi, nepotisme, proyek-proyek fiktif, serta berbagai hal yang dilakukannya hanya untuk kepentingan pribadi. Para pejabat yang menerapkan prinsip sepi ing pamrih, rame ing gawe selalu konsentrasi penuh serta bekerja keras untuk memberikan yang terbaik bagi rakyat (hal 219). (*/Golali.id)
Judul Buku : Eling lan Waspada
Penulis : Gesta Bayuadhy
Jumlah Halaman : 248
Penerbit : Saufa
Cetakan : 2015
ISBN : 978-602-255-881-1