Resensi Buku Cilacap (1830-1942): Bangkit dan Runtuhnya Suatu Pelabuhan di Jawa mengisahkan tentang perjalanan Pelabuhan Cilacap yang berada di pantai selatan Pulau Jawa.
“Terbentuknya Pelabuhan Cilacap dimulai dari desa bernama Donan di tepi Sungai Donan, di bagian barat Kota Cilacap sekarang. Keberadaan Kota dan Pelabuhan Cilacap tidak dapat dipisahkan dari suatu pulau bernama Nusa Kambangan. Pulau dengan panjang kira-kira 40 km dan lebar 6 km inilah yang melindungi pelabuhan dari keganasan ombak Samudera Hindia.” (halaman 10)
“Pelabuhan Cilacap yang sebelumnya lebih dikenal dengan nama Pelabuhan Donan, mulai berkembang pada masa kolonial, setelah produk pemerintah-terutama kopi- harus diekspor ke pasar Eropa.” (halaman 14)
“Kegiatan ekspor di pelabuhan alam Cilacap sudah nampak sejak 1832, ketika praktek Sistem Tanam Paksa (Cultuurstelsel) diterapkan.” (halaman 15)
“Pelabuhan Cilacap tidak hanya sebagai tempat pengangkutan untuk produk kopi pemerintah, karena ada pula gula dari Kalibagor, teh dan kina dari Bagelan Utara, dan tembakau dari Residensi Banyumas. Pihak swasta turut memanfaatkan Pelabuhan Cilacap untuk distribusi barang.” (Halaman 37)
Namun saat itu, pemilihan Pelabuhan Cilacap untuk ekspor hasil perkebunan dan hasil pabrik, tak setinggi pelabuhan yang berada di pantai utara Pulau Jawa. Hal ini terkait dengan terbatasnya alat transportasi untuk pengangkutan hasil perkebunan dan produksi pabrik dari pedalaman ke Pelabuhan Cilacap.
Baca juga : Kelurahan di Kecamatan Cilacap Selatan
“Sebelum eksploitasi kereta api, pada prinsipnya ada tiga cara mengangkut produk dari pedalaman ke Pelabuhan Cilacap dan sebaliknya, yaitu melalui jalan darat, jalan air, dan kombinasi keduanya. (halaman 29)
“Periode 1830-1858 memperlihatkan perkembangan eskpor sangat lamban. Perkembangan ekspor Cilacap mulai tampak pada periode tahun 1859-1862/1870. Pada periode tahun 1880-1888, NHM membuka cabang di Cilacap, sehingga mulai tampak peningkatan volume ekspor khususnya kopi.” (halaman 39)
Lantas bagaimana hadirnya kereta api mempengaruhi geliat distribusi barang di Pelabuhan Cilacap? Semuanya dijabarkan dalam buku yang ditulis Susanto Zuhdi. (Yatni Setianingsih/Golali.id)
Data Buku
Judul Buku : Cilacap (1830-1942): Bangkit dan Runtuhnya Suatu Pelabuhan di Jawa
Penulis : Susanto Zuhdi
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Tahun Terbit : 2002