Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil mengungkapkan progres pembangunan Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) yang sudah mencapai 80 persen. Moda transportasi canggih itu ditargetkan beroperasi untuk melayani masyarakat pada Juni 2023.
“Semua sesuai dengan progres. Jadi tidak betul tak ada pergerakan karena per hari ini sudah sesuai dengan target 80 persen. Untuk pengoperasiannya sesuai dengan yang sudah disepakati, yaitu pada bulan Juni 2023. Penumpang pertama sudah bisa menggunakan kereta yang kita tunggu-tunggu ini,” ungkap Kang Emil dalam rilis HUMAS PEMPROV JABAR.
“Bulan November, warga Jawa Barat bisa melihat kereta cepat akan dipamerkan di G20,” sambung Kang Emil.
Kang Emill juga mengatakan, seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik, banyak pelaku usaha properti yang berminat membangun bisnis dititik Transit Oriented Development (TOD), dan paling progresif yang banyak diminati investor adalah di Stasiun Halim, Jakarta.
“TOD paling progesif di kawasan Halim Perdanakusuma. Di Halim sudah ada pengembang yang akan membangun rumah sakit, mal dan lain-lain. Kemudian TOD di Karawangan ada hotel dan perkantoran,” beber Kang Emil.
Lebih lanjut, Kang Emil menuturkan, di titik Walini, Kabupaten Bandung Barat akan dibangun stasiun bekerja sama dengan pihak ketiga. Sementara itu di Stasiun Tegalluar Bandung sebagai stasiun akhir KCJB akan dibangun jembatan penyeberangan untuk kendaraan.
“Ada opsi pihak ketiga menyumbangkan stasiunnya, sehingga dengan PTPN VIII bisa mengembangkan Kota Baru Walini,” ucap Kang Emil.
Pertumbuhan ekonomi
Menurut Kang Emil, hadirnya Kereta Cepat Jakarta-Bandung bukan semata-mata sebagai alat transportasi. Jauh lebih penting adalah sebagai alat pertumbuhan ekonomi di setiap wilayah jalur Jakarta-Bandung.
“Kereta cepat ini fungsinya dua. Pertama sebagai alat transportasi, dan kedua lebih penting adalah alat untuk pertumbuhan wilayah di jalur kereta cepat,” jelas Kang Emil.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China, Dwiyana Slamet Riyadi, mengatakan, semua kendala mengenai pembangunan terowongan sudah diselesaikan. Dari total 13 terowongan, saat ini sudah terbangun 12.
Ia memastikan, selesainya pembangunan terowongan akan membantu progres pembangunan bidang lainnya.
“Kita sudah melintasi Kilometer 145 ke arah Tegalluar, dan Cileunyi,” kata Dwiyana.
“Jadi kendala di tunnel sudah selesai, dari 13 tinggal satu tunnel. Saat ini (proyek) sudah melintasi Kilometer 145 ke arah Tegalluar, dan Cileunyi,” pungkasnya. (*/Golali.id)
foto : Humas Pemprov Jabar