Pakaian tak hanya untuk melindungi tubuh dan menunjukan jati diri dari pemakainya. Pakaian seringkali menyimpan kenangan, sehingga terkadang pengguna pakaian tersebut tetap ingin mengenakan busana yang penuh sejarah walaupun warnanya telah luntur.
Sehingga tidak mengherankan, jika produk pewarna pakaian banyak dipilih menjadi solusi untuk merawat pakaian yang penuh kenangan. Hal ini pun diamini Riyanto Pratama, Owner Permanence Your Clothes, produsen bahan pewarna pakaian berbahan alami.
“Lewat produk kami ikut menjaga kenangan para pengguna Permanence Your Clothes, ada beberapa yang bercerita seperti itu,” kata Riyanto Pratama dalam Webinar Shopee Hari Keluarga: Menjaga yang Dicinta, Menemani Setiap Cerita, Rabu 14 Mei 2025.
Lebih lanjut, Riyanto Pratama menjelaskan selain membuat produk yang merawat warna pakaian, perusahaan UMKM nya pun menghadirkan produk yang dapat mengganti warna pakaian.
“Mengganti warna dari biru ke hitam,” ungkapnya.
Dimulai dari pengalaman pribadi
Semangat Riyanto Pratama untuk membangun UMKM dibidang perawatan pakaian, bermula dari pengalamannya mengganti warna pakaiannya yang telah pudar saat masih kuliah semester 5.
“Waktu masih kuliah semester 5, membeli pakaian baru berat banget, kenapa enggak warnai aja untuk baju yang pudar. Pernah pakai jasa pewarna keliling Rp10 ribu per bajunya, tapi sayangnya seminggu-dua minggu pudar lagi,” cerita Riyanto Pratama.
Selepas lulus kuliah, sekitar tahun 2019 dan kesulitan mencari pekerjaan akhirnya Riyanto Pratama memutuskan untuk membuka jasa pewarnaan pakaian. Sayangnya pandemi Covid-19 membuat usaha jasa pewarnaan pakaian secara offline kesulitan untuk dilakukan karena adanya pembatasan aktivitas.
“Tahun 2021, bergabung dengan Shopee. Dari jasa pewarnaan pakaian pindah menjual produk pewarna pakaian,” ungkap Riyanto Pratama.
Usahanya tak sia-sia dan membuahkan hasil serta omzet penjualan yang tinggi, hingga dapat membiayai ibu dan kuliah adik-adiknya.
“Bahan yang kami gunakan aman, karena menggunakan pewarna alami untuk pakaian. Usaha ini dibantu ibu untuk gudang, sedangkan proses produksi melibatkan tetangga sekitar rumah,” beber Riyanto Pratama. (Yatni Setianingsih/Golali.id)