Ada yang berbeda dengan Koperasi Al Kautsar. Koperasi yang biasanya identik dengan simpan pinjam dan jual beli kebutuhan pokok, tapi kali ini Al Kautsar menciptakan inovasinya sendiri.

Bermula dari pandemi Covid-19 yang mengguncangkan seluruh lini kehidupan, terlebih dari sisi kesehatan, Ketua Koperasi Produsen Syariah Al Kautsar, Junaedi  menceritakan, tentang koperasinya memproduksi barang elektronik dari rumahan.

Koperasi Al Kautsar awalnya merupakan koperasi konsumen berbasis syariah yang berdiri tahun 2020. Koperasi ini menggabungkan koperasi-koperasi tingkat RT, yang sudah terbentuk sejak 2002. Hingga saat ini, 241 anggota telah bergabung di dalamnya.

Tujuannya untuk melayani kebutuhan masyarakat sekitar, seperti keperluan anak sekolah dan pengembangan usaha.

“Menjalani usaha koperasi syariah ini kita tidak mencari keuntungan. Ternyata dengan tidak mencari keuntungan, kita agak sulit mengembangkan dan cash flow kurang berjalan dengan baik,” ujarnya.

Oleh karena itu, setelah rapat anggota tahunan (RAT) diubahlah badan hukumnya dari koperasi konsumen syariah menjadi koperasi produsen syariah.

Tentu bukan hal mudah berpindah haluan. Junaedi dan rekan-rekannya pun memutar otak produk apa yang bisa diunggulkan, berbeda, dan tentu memiliki kebermanfaatan yang luas.

Di tengah pandemi, Junaedi pun melihat peluang untuk menciptakan produk berupa High Efficiency Particulate Air (HEPA) Filter atau alat penyaring udara. Ide ini pun ia peroleh setelah berbincang dengan beberapa relasinya di bidang kesehatan.

“Di rumah sakit (RS) itu butuh HEPA Filter. Kebetulan di sini juga ada kenalan saya lulusan teknik elektro ITB yang bisa diajak untuk bikin alat ini. Akhirnya kita rancang bersama,” jelasnya.

Itupun tak serta merta langsung berhasil. Butuh dua tahun riset sebelum akhirnya ADS HEPA Filter karya anak daerah ini berhasil beroperasi.

“Bersama empat orang lainnya, kami bisa membuat produk unggulan berupa ADS Hepa Filter, alat penyaring udara untuk membunuh virus dan bakteri, termasuk virus Covid-19,” ucapnya.

Keuntungan dari hasil penjualan ini, 10 persennya akan kita berikan untuk koperasi. Lalu, 5 persen untuk zakat dan infaq yang dikelola juga oleh masjid.

Pemasaran HEPA Filter

Sementara itu, Pembina Koperasi Al Kautsar, Deni Slamet Riyadi menyampaikan harapan besarnya agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bisa ikut berkolaborasi dalam merekomendasikan HEPA Filter ini ke seluruh RS dan perkantoran di Kota Bandung.

“Kalau alat ini dibandingkan dengan produk impor, kita masih menang baik dari kualitas dan ketahanannya. Bahkan, kita juga sudah masuk ke e-katalog. Ini bisa menjadi ikon Kota Bandung,” tutur Deni.

Namun, ia menyadari jika pihaknya sangat terbatas untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Maka dari itu, ia sangat butuh bantuan dari berbagai pihak, termasuk Pemkot Bandung untuk mendistribusikan produk ini.

“Kami harap Pemkot bisa membantu kami mendistribusikan HEPA Filter ini ke seluruh RS. Sebab ini juga merupakan produk UKM yang perlu didukung,” harapnya. (Humas Pemkot Bandung/Golali.id)

Foto : Humas Pemkot Bandung