Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum melaporkan, bahwa penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Jabar menurun signifikan. Namun Pemda Provinsi Jabar akan terus menggenjot vaksinasi pada hewan ternak.
“Alhamdulillah PMK di Jabar menurun sangat drastis, bahkan pada suatu hari ada nol penambahan,” ujar Uu Ruzhanul Ulum di Kota Bandung, Jumat 29 Juli 2022.
“Tetapi tetap vaksinasi yang diprogramkan tetap digalakkan,” tambah Uu.
Dilaporkan, pada tahap awal vaksin yang telah didistribusi ke kabupaten/kota sebanyak 121.200 dosis, dan hingga saat ini berdasarkan laporan yang masuk telah divaksinasikan sebanyak 97.542 ekor atau sebanyak 80,48 persen.
Selain vaksinasi, Uu juga mengungkapkan bahwa upaya menekan penyebaran PMK dilakukan dengan skrining hewan ternak yang didatangkan dari luar Jabar. Dengan demikian tim satgas penanganan PMK yang dibentuk sebelumnya masih beroperasi.
“Penjagaan terhadap hewan yang datang dari daerah luar Jabar tetap dilaksanakan, artinya tim satgas yang dibentuk oleh Pak Gubernur belum dibubarkan, tetap bisa bekerja,” jelasnya.
Tercatat per tanggal 28 Juli 2022, PMK telah menyebar di 27 kabupaten/kota, 347 kecamatan dan 808 desa/keluarahan di Jabar. Jumlah ternak tertular 50.836 ekor, dengan perincian 34.086 ekor sapi perah, 14.962 ekor sapi potong, 422 ekor domba/kambing, dan1.366 ekor kerbau.
Pasca-penanganan yang telah dilakukan hingga 28 Juli 2022, tersisa kecamatan yang masih ada kasus PMK 185 kecamatan (53,3 persen), 331 desa (40,9 persen), serta kasus aktif pada ternak sebanyak 15.156 kasus (50 persen). (Humas Pemprov Jabar/Golali.id)
Foto : Humas Pemkot Bandung