Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menyiagakan sebanyak 80 tenaga kesehatan, ambulans serta mendirikan posko kesehatan guna memberikan pelayanan gratis bagi warga yang terdampak banjir di Kelurahan Braga.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian mengatakan, tenaga kesehatan telah melakukan pelayanan kesehatan bagi warga sesaat setelah banjir terjadi pada Kamis, 11 Januari 2024 malam lalu.
“Kita siagakan ambulans. Kita juga menyiapkan posko kesehatan di Sampono (toko parfum di Jalan Braga). Insyaallah untuk obat-obatan dan peralatan semua lengkap. Kita akan buka posko sampai hari Senin,” kata Anhar di lokasi banjir Braga, Sabtu 13 Desember 2024.
Ia memastikan, para petugas di posko kesehatan berjaga selama 24 jam yang terbagi dalam 3 sif. Jumlah seluruh tenaga kesehatan yakni 80 orang.
“Biasanya kasus-kasus gangguan kesehatan muncul beberapa hari setelah kejadian, mereka baru merasakan penurunan kesehatan. Kita standby terus dan kalau diperlukan, kita perpanjang,” ujarnya.
“Tiap kali tugas minimal 4 orang, satu hari 3 sif, total ada 70-80 orang ditambah yang turun ke lapangan sekitar 10 orang tergantung situasi,” imbuhnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, posko kesehatan Dinkes telah melayani 158 pasien selama 3 hari. Sebanyak 2 pasien dirujuk ke rumah sakit akibat tertusuk paku dan tergigit ular.
“Sejak Kamis malam kami melayani 40 pasien. Jumat kemarin ada pasien 89 orang dan 2 pasien dirujuk ke RSHS, satu tertusuk paku satu lagi terkena gigitan ular. Hari ini (Sabtu), ada 29 orang pasien, alhamdulillah tidak ada yang dirujuk,” katanya.
Rata-rata, kata Anhar, warga yang datang ke posko kesehatan mengeluh demam, diare dan gangguan pernapasan. Ada pula lansia yang mempunyai penyakit berat seperti Jantung dan Darah Tinggi.
“Demam jelas, diare, ada juga gangguan pernapasan karena stress. Keluhannya lansia yang obat-obatannya terbawa banjir ada yang jantung, darah tinggi dan lainnya. Insyaallah semua obatnya kita siapkan,” ungkapnya.
UHC
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna memastikan seluruh biaya bagi warga yang sakit akibat banjir ditanggung oleh pemerintah melalui Universal Health Coverage (UHC).
“Warga yang sakit dan dirawat jangan sampai ada yang terkena biaya, kita punya UHC. Saya minta ini terkontrol betul masyarakat yang terkena penyakit akibat dampak banjir. Jangan sampai ada persoalan dalam perawatan. Ambulans pun harus terus disiagakan,” ujarnya saat meninjau lokasi banjir Braga. (Humas Pemkot Bandung/Golali.id)
Foto : Humas Pemprov Jabar