Menurut Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc., kekuatan gempa yang terjadi di Sumedang termasuk tidak terlalu besar. Tetapi mengakibatkan kerusakan yang signifikan.
“Terdapat tiga hal yang menjadi concern, pertama adalah ternyata ada sumber gempa yang tidak terlalu besar dari Magnitudo-nya, namun ternyata cukup dangkal kedalamannya. Kedua bagaimana karakteristik lapisan tanah di Jawa Barat yang mempunyai berbagai produk vulkanik, sehingga dapat meningkatkan guncangan gempa,” terang Irwan dikutip dari Siaran Pers yang diterima Golali.id, Selasa 2 Januari 2023.
“Hal inilah yang membuat gempa dengan kekuatan yang kecil tapi guncangannya terasa keras di permukaan,” lanjutnya.
Ketiga, karena kondisi geografis wilayah di Sumedang dan sekitarnya yang memiliki banyak penduduk dan telah dipadati bangunan, sehingga dapat berpotensi menimbulkan banyak kerusakan saat terjadi bencana.
Untuk itu, Irwan meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana gempa yang walaupun kekuatannya tidak terlalu besar, namun tetap dapat menimbulkan dampak kerusakan.
“Hal inilah yang perlu menjadi pembelajaran, khususnya bagi masyarakat di Jawa Barat. Sebab, kita juga pernah ada kejadian yang mirip, yakni gempa Cianjur pada November (2021) tahun lalu. Meski kekuatannya berbeda, tapi tetap memberikan kerusakan yang signifikan,” tegasnya. (Yatni Setianingsih/Golali.id)
Foto : Suasana pengungsian pasien RSUD Sumedang, karena RSUD terkena dampak gempa Sumedang, Senin 1 Januari 2024 (Humas Pemprov Jabar)