Jika kebanyakan pelaku usaha gulung tikar di kala pandemi Covid-19, lain cerita dengan pemilik usaha produk saos bernama Deepika Homemade, Handrian Thomas (42) yang membuka usaha saat wabah Covid-19 melanda Indonesia.
Melalui brand Deepika Homemade yang bermarkas di Malang, Provinsi Jawa Timur (Jatim) Handrian memproduksi saos yang dibuat dan diracik langsung Handrian bersama dua karyawan lainnya di rumah.
“Karena banyak orang harus beraktivitas di rumah dan mulai bermunculan produk frozen food, saya kepikiran untuk membuat pendamping makanan itu, ya saos ini. Bisa buat cocolan aneka makanan di rumah,” kata Handrian dalam rilis SHOPEE yang diterima Golali.id, Selasa 10 Mei 2022.
Handrian mengawali penjualan produknya secara online, melalui media sosial Instagram. Handrian lalu juga menjajal peruntungan dengan membuka toko di e-commerce. Ia mengaku, belum banyak mempelajari cara optimalisasi berjualan online.
“Awal buka toko di Shopee waktu itu ya cuma buka toko aja, upload foto dan kasih keterangan. Tapi enggak tau trik dan cara biar toko saya bisa dilihat orang-orang yang lagi mencari saos,” beber Handrian.
Hampir dua tahun berjalan, Handrian mengaku belum banyak mengalami peningkatan penjualan. Dia mulai mencari komunitas yang dapat meningkatkan pengetahuan seputar berbisnis online.
“Saya bergabung dengan Anja Mukti Malang yang mulai mengenalkan saya soal ilmu bisnis online. Dari sini, saya juga diarahkan untuk ikut pelatihan khusus dari e-commerce agar benar-benar mengetahui trik berjualan di aplikasinya langsung,” ungkapnya.
Kampus UMKM Shopee Malang
Handrian pun juga mengikuti kelas perdana pelatihan bisnis digital di Kampus UMKM Shopee Malang pada April lalu. Di sesi kelas beginner ini, dia mulai menyadari bahwa ada banyak peluang yang bisa didapatkannya jika melakukan optimalisasi di e-commerce.
“Saya mendapatkan banyak ilmu tentang cara mengembangkan usaha dan potensi dari berjualan online di Shopee. Saya pun langsung buka satu-satu seluruh fitur yang ada untuk mempelajari,” imbuhnya.
Dia menjelaskan berbagai optimalisasi penjualan di Shopee diajarkan dalam pelatihan. Seperti teknis dalam memaksimalkan fitur gratis ongkir, promosi iklan, trik upload foto produk yang dapat memunculkan toko di pencarian, cara membuat deskripsi produk yang menarik, hingga ragam program campaign yang dapat meningkatkan penjualan seperti campaign tanggal kembar, dan Murah Lebay.
Adanya pendampingan yang diberikan Kampus UMKM Shopee Malang, setelah pelatihan juga telah membantu Handrian karena ia dapat bertanya langsung jika menemui suatu kendala.
“Saya benar-benar baru sadar, kalau selama ini saya belum melakukan optimalisasi penjualan. Sekarang saya jadi semangat karena tahu harus bagaimana agar bisa mengembangkan bisnis saya,” tuturnya.
Seperti diketahui, Shopee dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur baru saja meresmikan Kampus UMKM Shopee Malang sebagai Kampus UMKM Shopee ke-8 di Indonesia, pada bulan April lalu. Berlokasi di UPT Pelatihan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, hadirnya kampus ini untuk mempermudah digitalisasi lebih banyak pelaku UMKM di Provinsi Jawa Timur, khususnya Kota Malang dan sekitarnya.
Melalui peningkatan keterampilan digital, para UMKM bisa semakin memperluas jangkauan pemasaran produk ke seluruh Indonesia yang dapat mendukung perkembangan ekonomi dan memperbesar peluang terciptanya lapangan pekerjaan di Jawa Timur. (Yatni Setianingsih/Golali.id)
foto : Shopee Indonesia