Sebanyak 90 penenun ikat Sikka di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengikuti program pendampingan, yang dilakukan Pendopo berkolaborasi dengan LSM, pemerintah daerah, dan desainer lokal.

Para penenun tersebut tergabung dalam 4 kelompok tenun, yaitu kelompok tenun Tati Nahing, kelompok tenun Na’ni House, kelompok tenun Bliran Sina, dan kelompok tenun Watubo.

Program ini berlangsung sejak bulan September 2021 hingga Oktober 2022, Pendopo bekerjasama dengan sebuah yayasan dan pemerintah daerah mengadakan 29 kali program pelatihan dan pendampingan secara berkala dalam rentang waktu Desember 2021 hingga September 2022.

Pendopo mengajak desainer muda Iyonono, perancang busana muda yang berfokus pada pemberdayaan ibu rumah tangga, dan Didiet Maulana untuk ikut mengkreasikan kain tenun ini sehingga dapat mengikuti selera masa kini. Secara khusus Pendopo menggandeng Iyonono karena sejalan dengan semangat Pendopo, Iyonono juga berhasil membina dan memberdayakan puluhan ibu di Cirebon dan Kuningan sebagai pengrajin.

Materi yang diberikan termasuk pelatihan SDM (termasuk regenerasi penenun), penyusunan laporan keuangan, manajemen produksi dan penerimaan pesanan, hingga pembuatan demplot (metode penyuluhan) pewarnaan alam (re-planting). Selain Pendopo juga memberikan workshop ekonomi kreatif untuk menggali potensi, menghadirkan inovasi, dan mengeksplorasi produk turunan dari tenun ikat Sikka sesuai dengan selera masa kini.

“Pendopo hadir sebagai sebuah ekosistem pendorong pengembangan produk lokal dan pelestarian budaya Indonesia melalui tiga fokus utama, yaitu pengembangan produk, kolaborasi dengan para pengrajin, pemerintah, maupun desainer lokal, lalu memperkenalkannya pada publik melalui pengalaman ritel kami. Salah satu wujudnya adalah program pendampingan dan pelatihan di Sikka yang kami lakukan,” ucap Direktur Pendopo, Tasya Widya Krisnadi dalam siaran pers yang diterima Golali.id beberapa waktu lalu.

Regenerasi

Hasil dari program ini, berhasil menjangkau para penenun muda (24 persen dari total penenun), termasuk dari komunitas Remaja Flores Creative yang berusia 18 sampai 34 tahun. Melalui program ini, kondisi ekonomi masyarakat juga meningkat hingga 122 persen dan terserapnya 12 tenaga kerja baru ke dalam komunitas tenun.

Pendopo juga menerbitkan modul sebagai panduan standarisasi tenun dan bahan pembelajaran bagi penenun baru, hal ini untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG). Modul tersebut dapat membantu penenun merumuskan harga, menghitung keuangan, menerapkan standar kualitas kain tenun, serta berbagai pengetahuan teknis mengenai proses pewarnaan dengan bahan alami dan motif tenun.

Pendopo juga memberikan 4 buah alat tenun portabel yang tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk menenun, namun  juga membantu proses pembelajaran serta menjadi perangkat portabel untuk dibawa ke berbagai pameran dan ekshibisi agar tenun ikat Sikka semakin dikenal.

Selain itu, Pendopo juga mendonasikan lebih dari 200 bibit tanaman pewarna untuk mendukung pewarnaan yang ramah lingkungan; katalog benang, kain, dan motif untuk membantu standarisasi pemesanan kain; serta dukungan branding.

Seluruh koleksi Tenun Ikat Sikka Pendopo dapat ditemukan di toko Pendopo di lt. 2, Living World Alam Sutera, Tangerang Selatan, dan ruparupa.com, e-commerce resmi Kawan Lama Group. Pendopo juga akan memamerkan koleksi Tenun Ikat Sikka di dalam gelaran Indonesia Fashion Week di Jakarta Convention Center, Senayan, pada 22-26 Februari 2023. (Yatni Setianingsih/Golali.id)

Foto : Kawan Lama Group