Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja menekankan Aparatur Sipil Negara (ASN) Jabar berada pada kualitas top dengan performa terbaik.
Seiring disrupsi yang menghantam dunia, ada beberapa hal yang wajib diantisipasi setiap orang, termasuk ASN.
Sebut saja tiga disrupsi, yakni pandemi Covid-19, perubahan iklim, disrupsi digital, belum lagi fenomena perfect storm yang diprediksi datang di tahun 2023.
“Situasi dunia ini, semua kepala negara di dunia ini (istilahnya) sedang “pusing”, mudah-mudahan kita bisa melewati dengan baik,” kata Setiawan pada Town Hall Meeting Disnakertrans Jabar dengan tema “Resilience for An Excellence Performance” di Hotel Sultan Raja Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis 15 Desember 2022.
Tantangan ini akan berdampak pada sektor ketenagakerjaan dan industri. Oleh karena itu, Setiawan mengajak insan Disnakertrans untuk mengubah mindset bahwa saat ini harus bergerak cepat, demi mengejar target sekaligus melewati tantangan global.
“Misalnya dalam mengeluarkan APBD kita harus mulai berpikir ada tidak nilai investment untuk kita,” ujarnya.
Saat ini total ASN Jabar berjumlah 44.505, maka jumlah ASN ini harus punya visi dan misi yang selaras dengan visi pembangunan Provinsi Jabar.
Secara demografi, struktur ASN Jabar dari 44.505 ini terdapat usia dominan generasi X, Y, dan tak lama lagi akan banyak dari generasi Z. Generasi Baby Boomers masih ada, tapi mulai berkurang.
Dengan begitu sistem pengelolaan ASN harus diubah karena yang dihadapi generasi yang lahir dalam dunia digital.
“Makanya beberapa peraturan Gubernur pun dibuat adaptif terhadap kondisi saat ini,” tambahnya.
Sejalan itu, Setiawan mengatakan supaya kebijakan terkait ketenagakerjaan dan industri pun tidak boleh tertinggal, perlu menyesuaikan dengan kondisi demografi, dan harus adaptif terhadap disrupsi saat ini.
“Jangan sampai kita tertinggal dari negara lain, apalagi tertinggal sampai (ukurannya) puluhan tahun,” ujar Setiawan.
“Saya sebagai CEO -nya ASN ingin membawa level ASN, maka saat ini betul- betul merit sistem kita tegakkan,” imbuhnya.
Meritokrasi sendiri merupakan sistem yang memberi apresiasi kepada yang berprestasi. Sistem ini diharapkan mampu mendorong setiap orang berlomba meraih prestasi, sehingga berbagai indikator yang ingin dicapai suatu negara akan terakselerasi.
“Poinnya kita tempatkan seseorang di posisi yang tepat,” ucapnya. (Humas Pemprov Jabar/Golali.id)
Foto : Humas Pemkot Bandung