(dok : Humas Pemkot Bandung)

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung, Soni Bakhtiyar mengatakan dari 30 kecamatan yang ada di Kota Bandung, terdapat 15 kecamatan yang diprioritaskan untuk pengembangan Kampung Siaga Bencana.

Untuk saat ini, ada beberapa kawasan yang telah dikukuhkan sebagai Kampung Siaga Bencana (KSB) yaitu Ujungberung dan Mandalajati. Menyusul akan dikukuhkan pada tahun ini, yakni Kecamatan Sukasari dan Kecamatan Cidadap.

“Kita melihat potensi ancaman, termasuk patahan Lembang dan potensi gempa megathrust berdasarkan hasil kajian dari ITB. Maka kita pilih kecamatan yang memiliki risiko tinggi,” kata Soni Bakhtiyar terkait pemilihan prioritas kawasan yang dijadikan Kampung Siaga Bencana.

“Penentuan dilakukan berdasarkan zonasi risiko bencana mana yang masuk zona merah, kuning atau hijau,” sambung Soni.

Untuk menjadi kampung siaga, ada sejumlah hal yang perlu disiapkan. Mulai dari pelatihan warga, penyediaan alat mitigasi, hingga penentuan lokasi evakuasi, logistik, dan medis.

“Kita siapkan tempat evakuasi yang aman dari potensi dampak, berdasarkan analisis ahli dari ITB,” imbuh Sony.

Keterlibatan masyarakat, dituturkan Soni menjadi kunci utama dalam kesiapsiagaan ini. Warga dilatih untuk memahami langkah-langkah penyelamatan diri, penanganan darurat, hingga mitigasi risiko.

Kelompok masyarakat juga dibentuk dan dibina, mirip dengan peran Taruna Siaga Bencana (Tagana) agar mereka siap menjadi garda terdepan ketika bencana terjadi.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan bantuan pemerintah. Warga harus siap, tahu apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana,” tegas Sony. (Humas Pemkot Bandung/Golali.id)