Pelanggan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) sampai saat ini, mencapai 57,4 juta, dengan porsi jumlah pelanggan layanan prabayar sebanyak 55,9 juta.
Pelanggan yang menggunakan 4G mencapai 92,2 persen. Sedangkan blended ARPU (average revenue per user) pada kwartal 3 2022 ini tercatat sebesar Rp 40 ribu, meningkat dari Rp 37 ribu di periode yang sama tahun sebelumnya.
XL Axiata meraih kinerja solid sepanjang sembilan bulan pertama 2022. Pendapatan meningkat 9 persen lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) menjadi sebesar Rp 21,62 triliun.
EBITDA juga meningkat sebesar 5% YoY menjadi Rp 10,38 triliun, dengan marjin sebesar 48%. Sementara itu, laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali yang dinormalisasi atau normalized profit after tax and minority interest (NPATAMI) meningkat 17% menjadi Rp 976 miliar.
“Hingga periode sembilan bulan pertama 2022 ini, trafik kami meningkat hingga 26 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ini berarti pelanggan merasakan semakin baiknya jaringan dan layanan XL Axiata yang kami sediakan,” ucap Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini, dalam rilis yang diterima Golali.id.
Pendapatan layanan data dan digital di sepanjang sembilan bulan pertama 2022 sebesar 9 persen YoY, dan tumbuh mencapai Rp 19,71 triliun. Pendapatan dari data dan layanan digital ini mencapai porsi lebih dari 91 persen terhadap total pendapatan perusahaan.
Di periode ini XL Axiata juga berhasil menerbitan Obligasi dan Sukuk, masing-masing senilai Rp. 1,5 triliun (total Rp. 3 triliun) dengan rating AAA.
Posisi keuangan XL Axiata sehat per 9M 2022 ini utang kotor tercatat di angka Rp 16,1 triliun, dengan rasio gearing net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 2,78x. Utang bersih tercatat sebesar Rp 10,31 triliun.
XL Axiata tidak memiliki utang berdenominasi USD. Sebesar 70 persen dari pinjaman yang ada saat ini memiliki suku bunga mengambang (floating) dan 30 persen memiliki suku bunga tetap. Free Cash Flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, dengan peningkatan sebesar 15 persen, menjadi Rp 4,1 triliun.
Untuk membiayai pembangunan jaringan dan mendorong pertumbuhan pendapatan, nilai capitalized capex selama periode sembilan bulan pertama 2022 dijaga pada level yang sama dengan tahun sebelumnya di Rp 6,32 triliun . Pada tahun 2022 ini, XL Axiata berencana tetap akan mengalokasikan belanja modal dengan nilai sekitar Rp 9 triliiun. (Yatni Setianingsih/Golali.id)
Foto : XL Axiata