Melancong ke Kampung Ketanda di Kota Yogyakarta saya merasakan suasana yang berbeda, tak hanya menemukan tentang kentalnya budaya Yogyakarta. Ya, kampung yang berada di kawasan Malioboro ini merupakan kawasan pecinan Jogja.

Memasuki Kampung Ketandan yang berada di Jalan Ketandan Kulon, Kelurahan Ngupasan Kecamatan Gondomanan saya disambut dengan gapura dengan desain arsitektur khas China. Paduan warna merah serta hijau menjadi ciri khas gapura di kawasan Chinatown ini, ditambah dengan hiasan naga, atap berbentuk lengkung dan bertumpuk.

Pada gapura pun tertulis Kampoeng Ketandan dalam tiga jenis huruf yaitu huruf Jawa, Latin, dan Hanzi. Selain ciri khas Tiongkok, terdapat ciri khas Keraton Yogyakarta melalui lambang Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yaitu Praja Cihna, berupa sepasang hiasan telinga, sayap yang berada di kiri dan kanan, sorot cahaya, mahkota, bunga padma, tumbuhan sulur, tameng, dan huruf atau aksara Jawa “Ha” dan “Ba”. Aksara tersebut merupakan singkatan dari gelar sultan di Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Hamengku Buwono berarti memangku atau mengayomi bumi. Memiliki makna filosofi pemimpin kesultanan sanggup melindungi, menyejahterakan, dan memakmurkan rakyatnya.

Memasuki bagian dalam perkampungan yang telah hadir sekitar abad ke-19, suasana China semakin terasa melalui hiasan lampion dan bangunan yang didominasi gaya arsitektur China. Meskipun beberapa bangunan merupakan campuran desain China, Belanda, dan Jawa.

Bangunan yang berada di kawasan pecinan ini, tidak hanya digunakan untuk rumah tinggal melainkan berfungsi juga sebagai tempat usaha. Kawasan pecinan Jogja ini termasuk salah satu pusat perdagangan yang sibuk di Kota Yogyakarta. Daerah ini sebagai pusat perniagaan perhiasan emas. Sebab jejeran rumah toko (ruko) di sini lebih banyak menjual komoditas logam mulia, sisanya grosir sandal, kelontong, dan tempat makan dengan menu khas Tiongkok.

Tips :

– Untuk mencapai kawasan Kampung Ketandan tidak sulit, sebab berada di Kawasan Malioboro

– Untuk lebih merasakan suasana Tiongkok, lebih baik mengunjunginya pada saat perayaan Imlek (Tahun Baru China), karena Kampung Ketandan menjadi pusat perayaan Imlek (*/Golali.id)