Owner Vantera, Tiopilus tak pernah berpikir untuk menjadi seorang pengusaha. Namun kondisi Indonesia yang dilanda Covid-19 pada tahun 2020 hingga 2022 membuatnya memilih membangun usaha sendiri di bidang fashion dan alas kaki untuk anak muda.
“Gagasan untuk mendirikan Vantera muncul saat saya baru lulus kuliah di usia 21 tahun. Waktu itu masih masa pandemi Covid-19, dan mencari pekerjaan sebagai fresh graduate terasa sangat sulit,”
“Apalagi waktu itu saya juga mengalami cedera yang membuat semakin sulit untuk mendapat panggilan pekerjaan.Di tengah hari-hari saya menunggu panggilan kerja, saya mulai berpikir dibandingkan hanya terus menunggu mungkin ini saatnya mencoba usaha sendiri. Kebetulan saya punya kenalan di bidang konveksi, jadi saya memutuskan untuk mulai memproduksi sandal pria dan meluncurkan bisnis Vantera ini,” beber Tiopilus dalam siaran pers Shopee yang diterima Golali.id, baru-baru ini.
Sejak awal, Vantera dibangun mulai dari mimpi sederhana yaitu terus bergerak maju di tengah keterbatasan. Tanpa ekspektasi tinggi, bisnis ini dimulai dari skala kecil dan proses yang serba mandiri, mulai dari mencari konveksi yang cocok, belajar memahami bahan, hingga mengurus produksi sendiri.
“Saya benar-benar belajar semuanya secara otodidak sambil menjalankan bisnis ini. Dunia footwear sebelumnya bukan sesuatu yang saya pahami betul. Tapi saya yakin, kalau terus konsisten dan mau belajar, pasti akan ada hasilnya,” tambah Tiopilus.
Setelah melalui riset yang matang dan memastikan setiap detail produk memiliki kualitas yang tepat, lahirlah Vantera sebagai brand sandal pria dengan karakter desain yang simpel, berkualitas, dan sesuai gaya hidup anak muda. Shopee menjadi titik awal Vantera muncul di tengah masyarakat luas sebagai pilihan sepatu lokal yang berkualitas pada tahun 2022.
Baca juga : Cerita Lahirnya Merek Sepatu Vaia
“Sebagai pengusaha muda, saya sering dipandang sebelah mata, apalagi saat harus bekerja sama dengan orang-orang yang jauh lebih berpengalaman. Tapi justru itu yang memacu saya untuk terus konsisten dan membuktikan kualitas produk Vantera. Akhirnya, waktu dan hasil kerja yang akhirnya menjawab semuanya. Bergabung bersama Shopee menjadi langkah yang tepat untuk saya bisa memulai bisnis ini dengan mudah dan menjangkau target market yang sesuai. Lewat Shopee, saya juga bisa menunjukkan bahwa brand ini punya nilai dan kualitas yang tidak kalah dengan brand besar lainnya, dan dari situlah kepercayaan mulai tumbuh,” cerita Tiopilus.
Ciri khas produk Vantera
Dalam membangun Vantera, Tiopilus berusaha memahami benar selera dan kebutuhan konsumennya, yaitu anak muda yang tidak hanya mencari desain menarik, tetapi juga produk yang fungsional dan tahan lama. Meski terbilang baru di industri, Vantera berani tampil dengan karakter dan identitas mereka sendiri. Salah satu ciri khas yang menjadi nilai lebih adalah perhatian pada detail, mulai dari desain khusus di bagian sol hingga pemilihan bahan dari pabrik lokal yang dikerjakan oleh tangan-tangan muda berbakat. Lokasi produksi pun menjelma menjadi pusat kreativitas sekaligus rumah bagi tim kecil Vantera yang terus berkembang.
“Saya ingin Vantera tidak hanya menjadi sebuah brand saja. Saya ingin Vantera bisa jadi ruang belajar, berkembang, dan berkontribusi yang inspiratif bagi banyak orang, terutama anak-anak muda yang sedang mencari arah,” pungkas Tiopilus
Vantera tidak berhenti berinovasi di sandal pria saja. Langkah ekspansi mulai diarahkan ke produk lainnya yang menjadi incaran para konsumen pria, seperti sepatu dan tas. (Yatni Setianingsih/Golali.id)