Baso aci termasuk varian lain dari jenis bakso yang selama ini dikenal memakai bahan baku tepung aren (kawung dalam bahasa Sunda), terigu, dan daging giling.
Baso aci sebenarnya lebih mirip dengan cilok , kuliner khas Sunda yang terbuat tepung kanji (aci dalam bahasa Sunda) yang ditambah dengan lemak sapi.
Penyajian baso aci, sama halnya dengan mie bakso yakni menggunakan kuah berkaldu sapi. Baso aci ini memiliki tekstur yang kenyal dengan warna putih, hal ini berasal dari ciri khas dari tepung kanji. Penambahan lemak sapi, memberikan rasa gurih yang tidak kalah dengan bakso sapi.
Untuk semangkuk baso aci, biasanya memiliki pelengkap yang berbeda-beda. Ada yang menyajikan semangkuk baso aci seperti mie bakso, yakni terdiri dari mie kuning, tauge, sawi hijau, mie putih, baso aci, irisan seledri, dan bawang goreng yang diguyur dengan kuah.
Untuk memberikan sensasi rasa yang manis dan pedas, bisa ditambah dengan kecap manis, saus, dan sambal.
Adapula yang menikmati baso aci dengan pilus yang diguyur dengan kuah kaldu sapi ditambah kecap, saus, dan sambal.
Di Bandung dan berbagai daerah di Jawa Barat, sangat mudah menemukan penjual baso aci. Mulai dari pedagang yang menggunakan gerobak maupun pikulan yang berkeliling di daerah permukiman penduduk, pedagang yang membuka warung di tempat yang ramai orang hilir-mudik, sampai yang berjualan melalui aplikasi online.
Para penjual menawarkan baso aci tersebut dalam kondisi komplit, yang siap santap. Selain itu, adapula yang menjual baso aci mentah, sehingga pembeli bisa menyimpannya di lemari pendingin, baru saat ingin menikmatinya tinggal
dimasak sendiri. (*/Golali.id)