Nasi kuning adalah salah satu olahan kuliner, berbahan baku utama nasi putih yang dibumbui berbagai rempah dan santan kelapa.
Nasi kuning yang oleh sebagian orang, dianggap sebagai kuliner yang sering hadir dalam suatu perayaan. Hal ini berbeda dengan masyarakat di Bandung.
Nasi kuning menjadi salah satu menu untuk sarapan pagi, dengan beragam lauk yang sebagian biasanya hadir dalam nasi tumpeng.
Perbedaannya, nasi kuning biasanya tidak disajikan dalam bentuk kerucut. Selain itu, lauk untuk nasi kuning tak selengkap nasi tumpeng.
Lauk nasi tumpeng, paling sedikit terdiri dari 7 jenis yaitu perkedel, ayam goreng, orek tempe atau kering tempe, sambal goreng ati atau daging, balado telur, mie atau bihun goreng, dan urap.
Sementara nasi kuning ini biasanya disajikan bersama orek tempe, bihun atau mie goreng, potongan telur dadar, balodo telur, bawang goreng, kacang kedelai goreng, sambal, dan kerupuk.
Ada juga yang menambahkan potongan mentimun, untuk lalaban sambalnya. Warna kuning dalam nasi kuning, berasal dari kunyit yang dihaluskan bersama aneka rempah. Seperti bawang merah, bawang putih, dan lain-lain.
Nasi kuning memiliki cita rasa gurih yang berasal dari campuran santan kelapa dan bumbu rempah. Di Bandung, saat pagi hari akan mudah sekali menemukan nasi kuning. Menu nasi kuning ini ada di warung nasi maupun pedagang kaki lima. Mulai dari pasar, terminal, sekolah, kampus, perkantoran, dan perumahan. Bahkan ada beberapa restoran yang buka dari pagi hari, menjadikan nasi kuning sebagai menu hidangan untuk sarapan.
Tapi ada juga yang menjual nasi kuning, pada malam hari dengan tampilan lauk yang sama. (Yatni Setianingsih/Golali.id)