Muhammad Nurul Hudha, owner Warung Kopi Imah Babaturan mengatakan, semua menu merupakan favorit dari konsumen. Namun, Hudha mengatakan, menu paling ‘tua’ di sini adalah tongseng kambing dan gulai kambing tulangan.
Setelah berjalan, mereka pun memiliki banyak menu lainnya yang tak kalah favorit, seperti cumi cabai hijau, nasi goreng ayam kampung, dan nasi goreng kambing.
“Menu kita tidak banyak, sehingga semua pelanggan punya favoritnya masing-masing. Bahkan ada menu mingguan juga di sini yang berganti setiap Jumat. Jadi menu itu adanya Jumat-Kamis di pekan berikutnya,” jelas Hudha.
Ia mengaku, jika menu mingguan tak memiliki pola pergantian khusus. Semuanya disesuaikan dengan keinginan dan kemampuan saat itu.
“Menu buat di rumah juga ini tuh sebenarnya. Tak ada pola dan rumus pergantian menunya. Tergantung minggu ini mau makan apa, ya kita bikin saja sekalian dijual,” ungkapnya.
Alhasil, menu mingguan ini justru menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung Imah Babaturan. Banyak pelanggan yang menanti menu mingguan favoritnya ada. Bahkan, sampai ada yang datang dari Papua untuk sengaja melipir ke Imah Babaturan demi menyantap menu kesukaannya.
“Ini juga untuk menyiasati menu reguler yang tidak banyak tadi karena dapur kita kecil. Sehingga orang bisa makan menu yang lain ketika datang ke sini selain menu reguler. Biar tidak bosan dan selalu punya alasan untuk datang ke Imah Babaturan,” timpal Anggia Bonyta, istri Hudha yang juga merupakan owner Imah Babaturan.
Baginya, tidak ada waktu spesifik untuk rutin mengeluarkan menu terbaru. Ia hanya mengingat-ingat menu apa saja yang pernah dimasak ibunya dulu. Semua menu yang tiba-tiba teringat akan muncul di menu mingguan.
Warung Kopi Imah Babaturan buka dari pukul 07.00-22.00 WIB. Lokasinya di Jalan Kebon Bibit No 3 Tamansari, Kota Bandung (Humas Pemkot Bandung/Golali.id)
Foto : Humas Pemkot Bandung