Mengunjungi Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sempatkanlah untuk mengunjungi Dusun Barepan, Desa Sumberrahayu Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman. Di dusun ini wisatawan dapat melihat langsung proses produksi minyak kelapa setengah modern dan tradisional.
Ya, halaman salah satu warga sekaligus Ketua Kelompok Tani Perkebunan Barepan Untung Suroso mengubahnya menjadi industri rumahan minyak kelapa. Teknologi modern digunakan dalam proses pemarutan dan pemerasan kelapa. Sementara cara tradisional pada proses pengupasan dan pemanasan minyak kelapa, dengan menggunakan tungku dengan bahan bakar kayu.
“Proses produksi sudah dilakukan sendiri, sejak 1988 masih dengan cara tradisional. Sejak 2003 baru membuat kelompok tani,” terang Untung kepada Golali beberapa waktu silam.
Untung menjelaskan kelapa yang digunakan sebagai bahan baku ini berasal dari sekitaran DIY dan Provinsi Lampung, sementara untuk pemasaran telah sampai Jakarta, Kalimantan, Bandung, dan Sulawesi.
Untuk pengerjaan 100 – 200 butir kelapa, biasanya membutuhkan waktu selama delapan jam dari proses pemecahan kelapa sampai menjadi minyak kelapa yang siap digunakan. Proses awalnya dimulai dari pemecahan kelapa, lalu pengupasan dan pembersihan kelapa, pemarutan, pemerasan, dan pemasakan.
Selain menghasikan minyak kelapa untuk dijual, kelompok tani ini pun menjual blondo yaitu ampas dari pembuatan minyak kelapa. Blondo biasanya digunakan sebagai bahan campuran untuk membuat areh dalam gudeg. Tak hanya minyak kelapa yang dimasak, kelompok tani ini pun menjual minyak kelapa tanpa dimasak atau virgin coconut oil.(*/Golali.id)