Kota Bandung terus memantapkan diri sebagai Kota Layak Pemuda. Saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengimplementasikan program kota layak pemuda di tingkat kecamatan.
Upaya ini memperoleh dukungan dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bandung.
“Kebijakan pembangunan pelayanan kepemudaan ini menjadi sektor vital. Dalam Perpres nomor 66 tahun 2017 menjelaskan tentang koordinasi strategi lintas sektor penyelenggaran pelayanan kepemudaan,” ujar Ketua KNPI Kota Bandung, Edwin Khadafi saat beraudiensi dengan Wali Kota Bandung, Yana Mulyana di Balai Kota, Senin 22 Agustus 2022.
Ia mengungkapkan, Kota Bandung sudah memiliki Perda Nomor 1 tahun 2016 tentang kepemudaan. Sehingga ia berharap lahirnya aturan tersebut mampu bersinergi untuk meningkatkan kapasitas pemuda.
“Kita harap lingkup tiap dinas melakukan pembinaan seperti UMKM hingga pariwisata. Karena 50 persen usia muda berada di Kota Bandung,” tuturnya.
Ia berharap, pembangunan pemuda di Kota Bandung mampu menopang berbagai kegiatan. Sehingga bisa bersinergi dengan dinas terkait.
Harapannya, dengan Perda Kepemudaan bisa bersinergi juga dengan unsur kewilayahan untuk memaksimalkan para pemuda berpartisipasi pada berbagai sektor. Mulai dari ekonomi, sosial, hingga budaya.
“Dengan adanya Perda kepemudaan, harapannya aparatur wilayah punya perhatian kepada kepemudaan,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bandung, Yana Mulyana juga sangat mendukungnya. Ia meyakini pemuda sebagai garda terdepan pembangunan.
“KNPI harus memikirkan strategi bersama. KNPI itu mitra strategis dengan kewilayahan,” katanya.
Soal eksistensi kepemudaan di kecamatan, Yana mengatakan hal itu bisa dikordinasikan dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).
Ia berharap untuk konsen dalam penyelenggaraan kepemudaan, maka fokus dalam satu sektor terlebih dahulu.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha dan Mikro Kecil dan Menengah Kota Bandung, Atet Dedi Handiman menyampaikan, untuk membantu UMKM tingkat kewilayahan, Dinas KUMKM terus melakukan pendampingan.
“Program dinas ini yaitu pendampingan UMKM tiap kecamatan. Saat ini pendampingan 22 kecamatan, ada 660 UMKM yang didampingi. Ini pun ada evaluasi pendampingan tiap 10 bulan,” bebernya.
Harapannya, ketika sudah bersinergi bersama unsur pemuda, memiliki kegiatan yang bisa meningkatkan wilayah juga petekonomian ditiap wilayah.
“Nanti hitung omzetnya, kolaborasi di kecamatan. Segmennya UMKM dan pemudanya naik kelas. Nanti juga kita coba ada UMKM Award, siapa yang omzetnya tinggi dan produknya kuantitas juga kualitasnya mampu menggerakan ekonomi,” bebernya. (Humas Pemkot Bandung/Golali.id)
Foto : Humas Pemkot Bandung