Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna menyampaikan Asia Africa Festival (AAF) akan digelar pada 29 Juli 2023.
“Melalui kegiatan ini juga kita bisa mengenalkan potensi yang ada di Kota Bandung. Akan ada 4-5 negara yang ikut dalam kegiatan ini. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik,” ujar Ema, Sabtu 22 Juli 2023.
AAF hanya akan berjalan sehari dari pukul 14.00-18.00 WIB. Ema mengaku jika pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk membahas pengalihan arus lalu lintas saat acara ini digelar.
“Sudah dilakukan oleh Disbudpar dan Kepolisian. Sudah sepakat untuk mengalihkan arus lalu lintas nanti akan seperti apa,” katanya.
“Saya juga tidak izinkan sampai malam. Ini cuma sampai pukul 18.00 WIB. Sebab kalau sudah semakin malam, tidak akan kondusif dan kita hindari hal-hal yang tidak diinginkan,” lanjut Ema.
Merespon hal tersebut, Kepala Bidang Produk Budaya dan Kesenian Pertama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Ratnarahayu Pitriyati menjelaskan, memasuki H-7 menjadi hari-hari yang mendebarkan baginya sebagai penyelenggara teknis.
“Sampai dengan saat ini sudah ada 4 negara. Negara lainnya sedang menunggu undangan dari Kementrian Luar Negeri. Jadi kami akan memaksimalkan yang ada dulu saja,” paparnya.
Selain itu, ada pula 13 komunitas yang akan ikut meramaikan pawai di sepanjang Jalan Asia Afrika. Total peserta pawai sebanyak 250 orang. Mereka akan merepresentasikan Asia Afrika dengan baju khas masing-masing negara.
“Ada juga 6 kabupaten kota lainnya yang ingin ikut serta juga dalam acara Asia Africa Festival ini,” tambah Ratna.
Tujuan diselenggarakannya AAF, memperkenalkan kembali mengenai Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tanggal 18-24 April 1955. (Humas Pemkot Bandung/Golali.id)