Limbah Kelapa Sawit Diolah Peneliti Unpad Jadi Ini

Peneliti dari Unpad, Dr. Efri Mardawati, S.T.P., M.T., mengolah limbah tandan kosong kelapa sawit melalui proses biorefinery menjadi xilitol dan bioetanol.

Efri menjelaskan biorefineri atau kilang biomassa adalah sebuah proses yang dapat menjawab permasalahan terkait simpanan sumber energi fosil yang makin menurun. Proses ini tidak hanya dapat mengolah suatu biomassa menjadi bioenergi, tetapi juga produk lainnya seperti pangan, pakan, dan biokimia.

Sebelum mengolah tandan kosong kelapa sawit, Efri telah mengolah berbagai macam biomassa hasil pertanian maupun perkebunan seperti tongkol jagung, jerami padi, kulit kakao. Hal ini dilakukan mulai tahun 2012.

Adapun pemilihan limbah kelapa sawit, untuk penelitian saat ini karena berkaitan dengan melimpahnya ketersedian kelapa sawit sebagai komoditas perkebunan di Indonesia yang juga menjadi penyumbang limbah biomassa yang cukup besar. Efri menyebutkan, limbah tandan kosong kelapa sawit merupakan limbah lignoselulosa yang kaya akan sumber selulosa dan hemiselulosa.

Dosen Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad ini mengatakan, proses konversi lignoselulosa selama ini hanya memanfaatkan fraksi selulosa, untuk memproduksi bioethanol. Sementara fraksi hemiselulosa justru dipisahkan dan pada akhirnya kembali menjadi limbah. Pasalnya, hemiselulosa merupakan fraksi terbesar kedua dalam limbah tandan kosong kelapa sawit.

Akan tetapi, melalui konsep biorefineri Efri berhasil memanfaatkan kedua fraksi tersebut untuk diolah menjadi produk bioenergi dan pangan.

Ia menjelaskan bahwa hemiselulosa merupakan heteropolisakarida yang sebagian besar komponennya adalah xilosa. Melalui bioproses inilah xilosa dapat difermentasi untuk menghasilkan xilitol yang merupakan gula alkohol.

Efri menganggap xilitol memiliki berbagai keunggulan dibandingkan sukrosa atau gula pasir biasa karena karakteristiknya yang sangat baik dan tahan terhadap suhu tinggi sehingga xilitol juga banyak diaplikasikan dalam industri pangan maupun farmasi.

“Xilitol memiliki tingkat kemanisan yang sama dengan sukrosa, tapi kalorinya jauh lebih rendah. Jadi ini sangat baik untuk penderita diabetes,” ujarnya dikutip dari website Unpad, Senin 27 Maret 2023. (Yatni Setianingsih/Golali.id)

Foto : Humas Unpad