Brand batik asal Kabupaten Kulon Progo, Provindi Daerah Istimewa Yogyakarta, Shiroshima memperkenalkan karyanya dalam program Java in Paris.

Batik Shiroshima memiliki karakteristik yang unik, mengangkat konsep pada motif kainnya yang minimalis dan desain pakaian masa kini.

Pemilik Shiroshima, Dian Nutri Justisia Shirokadt mengatakan hadirnya Shiroshima di ajang bergengsi ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi Dian. Hal ini merupakan mimpi Dian untuk berkontribusi memperkenalkan batik asal Kulon Progo ke mancanegara. Dian menuturkan bahwa dirinya sempat tidak yakin produknya mampu bersaing di kelas dunia.

 “Sebelumnya saya enggak percaya diri untuk ke Eropa karena takut produk saya tidak cocok. Tapi dengan masuknya ke Paris membuka mata saya jika produk UMKM Indonesia juga memiliki potensi besar di luar negeri,” katanya dalam rilis Shopee yang diterima Golali.id.

Di balik desain dan motif yang mengikuti tren ini, Shiroshima melibatkan sejumlah warga lokal asal Lendah, Kulon Progo untuk membatik. Dian mengatakan, Shiroshima telah memberdayakan 23 pembatik, yang terdiri dari 10 pria pengrajin batik cap dan 13 perempuan pengrajin batik tulis dalam produksi Shiroshima.

Dian berharap, masuknya ke pasar Eropa dapat memberikan dampak positif bagi UMKM untuk menggerakkan ekosistem usaha batik, termasuk di Yogyakarta, sehingga warisan budaya melalui batik dapat semakin lestari dan para pembatik di daerah menjadi berdaya secara ekonomi dan sosial.

Untuk diketahui, program Paris in Java ini merupakan pameran internasional yang berlangsung pada tanggal 8 Juni hingga 17 Juli 2022.

Ini merupakan sebuah gelaran dari Pemerintah Kota Solo bersama Shopee, KBRI Paris Prancis dan BHV Marais yang memberikan kesempatan bagi UMKM lokal untuk menembus pasar dunia. (Yatni Setianingsih/Golali.id)

Foto : istimewa