Presiden Joko Widodo meminta rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek. Instruksi lain, menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi khususnya di Jabodetabek. Presiden juga meminta untuk memperbanyak ruang terbuka hijau.
Hal ini dilakukan untuk menanggulangi, peningkatan polusi di kawasan Jabodetabek.
“Tentu saja ini memerlukan anggaran. Siapkan anggaran. Jika diperlukan kita harus berani mendorong untuk banyak kantor melaksanakan hybrid working: work from office, work from home. Saya enggak tahu nanti dari kesepakatan di Rapat Terbatas ini apakah 75:25 atau angka yang lain,” tuturnya.
Untuk jangka menengah Presiden meminta kementrian dan kepala daerah konsisten menerapkan kebijakan pengurangan kendaraan berbasis fosil dan segera beralih ke transportasi massal.
Ia pun mencontohkan LRT dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang bakal segera beroperasi untuk umum harus digenjot pemakaiannya.
“Saya kira bulan ini LRT segera dioperasionalkan, MRT juga sudah beroperasi, kemudian Kereta Cepat bulan depan juga sudah beroperasi dan juga percepatan elektrifikasi kendaraan umum dengan bantuan pemerintah,” sebutnya.
Terakhir Presiden menekankan pentingnya memperkuat aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dalam jangka panjang yang harus dilakukan pengawasan kepada sektor industri dan pembangkit listrik, terutama di sekitar Jabodetabek.
“Terakhir mengedukasi publik yang seluas-luasnya,” pungkas Joko Widodo.
Untuk hybrid working, Pemdaprov Jabar telah menerapkan Dynamic Working Arrangenment (DWA) yang mengatur jam kerja ASN secara fleksibel, dengan persentase kerja di kantor dan di luar kantor bervariasi.
Dalam hal transisi ke kendaraan listrik, Pemdaprov Jabar gencar sosialisasi mengajak warga Jabar beralih ke kendaraan listrik. (Humas Pemprov Jabar/Golali.id)
foto : instagram Jokowi