Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melakukan berbagai langkah menuju era endemi Covid-19. Hal ini harus pula didukung seluruh pihak.
“Selain disiplin prokes seperti jaga jarak dan bermasker, salah satu upayanya juga dengan vaksinasi karena dengan ini bisa membentuk herd imunnity kita semua,” ucap Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana dalam rilis HUMAS PEMKOT BANDUNG.
Sampai saat ini, Yana menyampaikan, sudah 15 persen masyarakat di Bandung melakukan vaksinasi booster atau dosis 3. Sedangkan untuk vaksinasi dosis 1 sudah mencapai 112 persen dan dosis 2 telah menyentuh angka 100 persen.
“Ini salah satu ikhtiar kita juga. Pemerintah pusat sudah menyampaikan, tadinya jarak dari dosis 2 ke dosis 3 itu harus 6 bulan. Tapi, sekarang sudah jadi 3 bulan,” jelasnya.
Jika nantinya pandemi ini bisa berubah menjadi endemi, Yana mengatakan, relaksasi (pelonggaran) aktivitas akan kembali dilakukan. Masyarakat bisa beraktivitas dengan normal seperti dulu lagi.
“Meskipun kalau kita baca, di negara-negara luar sudah banyak yang tidak mewajibkan masker. Tapi, tentunya kita tetap harus hati-hati,” ujarnya.
“Sebab, penularannya itu lewat penyebaran droplet. salah satu cara untuk kita bisa hindari ya dengan penggunaan masker,” imbuh Yana.
Selain disiplin prokes dan percepatan vaksinasi, Yana mengimbau, masyarakat juga perlu menggunakan aplikasi Peduli Lindungi. Dengan aplikasi ini, kondisi warga bisa lebih mudah terdeteksi.
“Karena dengan kita menggunakan peduli lindungi, kita jadi tahu kondisi orang yang datang, bisa terlihat dari statusnya. Apakah hijau, kuning, merah, atau bahkan hitam,” katanya.
“Ini juga salah satu cara mengurangi risiko penyebaran Covid-19 ke orang-orang yang akan datang di tempat-tempat relaksasi,” paparnya. (*/Golali.id)
Foto : Humas Pemkot Bandung