Kisah Melanie Putria Hadapi Baby Blues

Melanie Putria mengaku, olahraga banyak sekali memberikan manfaat bagi kehidupannya, baik untuk fisik maupun psikologi.

Melanie Putria mengisahkan, saat dirinya mengikuti karantina finalis Puteri Indonesia sekitaran tahun 2002, Melanie Putria sempat kena surat peringatan (SP) dari Yayasan Puteri Indonesia, karena bobot tubuhnya yang tidak sesuai dengan standar finalis Puteri Indonesia.

“Saya pernah benci olahraga. Pas ikut Puteri Indonesia, sama Yayasan, saya kena SP karena kegemukan. Saya ketemu Ade Rai, mas Ade Rai cuci otak saya untuk olahraga,” terang Juara Puteri Indonesia 2002 ini dalam BincangShopee 10.10 Brands Festival “Fisik Sehat: Rahasia Tubuh Kuat”, Rabu 28 September 2022.

Setelah itu, Melanie Putria pun mulai rajin berolahraga dan ketagihan, karena melalui olahraga membuat tubuhnya secara fisik tidak mudah merasa lelah, sedangkan secara psikologi tidak bad mood.

“Kalau enggak olahraga itu bad mood dan ngerasa capek, uring-uringan,” imbuh Melanie Putria.

Namun, saat Melanie Putria melahirkan pada tahun 2011, kegiatan olahraga sempat dia tinggalkan. Malahan saat itu, Melanie Putria mengalami baby blues syndrome padahala sebelum melahirkan masih mengikuti olahraga untuk ibu hamil dan mengumpulkan informasi tentang baby blues syndrome.

“11 tahun lalu melahirkan, dulu saya alami baby blues sydrome padahal sudah baca buku tentang baby blues,” tutur Melanie Putria.

Melanie Putria pun, mulai kembali ke gym untuk berolahraga setelah beberapa bulan melahirkan. Tetapi hal itu, malah membuatnya frustasi.

“Saya olahraga kembali ke gym tapi di gym sama trainer (pelatih) dibilangin kulkas 2 pintu. Saya pun memilih olahraga lain, yaitu dengan lari. Saya coba lagi lari, padahal awalnya benci lari. Saya lari 8 km, lalu saya ikut marathon ikut singapur marathon. Olahraga penyelamat hidup saya,” tutup Melanie Putria. (Yatni Setianingsih/Golali.id)