Kicimpring, cemilan dari Tatar Pasundan yang terbuat dari singkong ini. Kini mulai memiliki penambahan rasa, tidak hanya bercita rasa original. Melainkan mengikuti rasa kekinian.


Seperti yang ditawarkan dari produk kicimpring yang diproduksi salah satu warga di Kecamatan Cidadap Kota Bandung yakni, Tata Santa (65 tahun) yang mulai bereksperimen dengan ide produk ini sejak 2017.

Hasilnya kini Kicimpring Cidadap memiliki varian rasa original, buah naga, coklat, barbeque, dan jagung manis pedas.

“Konsep produknya dari 2017, 2018 mulai mencari bahan yang pas, pada 2019 mulai dari rasa original dan mengembangkan varian rasa lainnya. Hingga akhirnya ada lima rasa seperti sekarang,” ucap Tata mengutip rilis dari
Humas Pemkot Bandung.


Tata menerangkan dalam melakukan uji coba rasa ini, pihaknya bekerjasama dengan AIESEC (Association Internationale des Etuadiants Sciences Economiques et Commerciales/organisasi internasional untuk para pemuda yang membantu mengembangkan potensi kepemimpinan).


“Selama satu bulan mencoba mengolah untuk menemukan rasa-rasa kicimpring semakin enak, akhirnya munculah varian rasa seperti cokelat,” urai Tata.

Singkong Cidadap

Dalam memenuhi kebutuhan bahan baku singkong untuk kicimpring ini. Tata mendapatkannya, dari para petani yang menanam singkong di wilayah Kecamatan Cidadap.


Sementara untuk pembuatan hingga pengemasan dilakukan warga sekitar, khususnya ibu rumah tangga dari RW 03 Kelurahan Ciumbuleuit Kecamatan Cidadap.


“Pembuatan produk ini melibatkan 12 orang ibu-ibu sampai saat ini. Kita juga buat izinnya, legalitas dari Dinas Kesehatan dan Sertifikat Halal MUI yang dibantu juga Pemkot Bandung. Lalu penamannya setelah mencari nama yang
belum terdaftar, ternyata Cidadap yang belum,” sambung Tata.

Untuk jumlah produksi per bulan rata-rata menghasilkan 250-350 bungkus. Hambatan utama dalam produksi kicimpring ini, kata Tata, terkait cuaca. Pasalnya untuk mengeringkan singkong membutuhkan sinar matahari yang terik.


“Permintaan terus ada, kita juga ada stok yang siap goreng. Tetapi kalau cuaca sering hujan, yang harusnya sehari dua hari kering bisa tiga sampai empat hari. Itu juga khawatir muncul jamur, jadi lebih baik berhenti dulu,” terang Tata.

Untuk saat ini, pemasaran Kicimpring Cidadap melalui toko oleh-oleh, tempat wisata, hotel, dan rest area tol Cipularang. (*/Golali.id)

Dok : Humas Pemkot Bandung