Kebun Binatang Bandung

Kebun Binatang Bandung Tengah Perbaiki Fasilitas untuk Teman Disabilitas

Bandung Zoo atau Kebun Binatang Bandung yang berada di Jalan Taman Sari Kota Bandung, telah melakukan perbaikan fasilitas untuk pengunjung teman disabilitas, yang ditargetkan selesai pada akhir bulan Juli 2022.

“Kami bekerjasama dengan mahasiswa Itenas untuk melakukan evaluasi aksesibilitas bagi difabel atau orang-orang berkebutuhan khusus seperti yang menggunakan kursi roda dan lainnya agar mereka bisa menikmati kebun binatang ini seperti layaknya orang kebanyakan, “ terang Markom Bandung Zoo atau Kebun Binatang Bandung, Sulhan Syafi’i dalam rilis resmi yang diterima Golali.id, Jumat 29 Juli 2022.  

Saat ini, menurut mahasiswa Planologi Itenas yang melakukan penelitian tentang kondisi Kebun Binatang Bandung, fasilitas untuk teman difabel cukup baik. Seperti jalan yang bisa dilalui oleh kursi roda, orang-orang yang menggunakan tongkat, dan juga teman tunanetra.

Begitupun dengan fasilitas toilet sudah memadai, karena memiliki toilet khusus untuk teman difabel dan juga. Hanya di area perahu saja kaum difabel belum bisa memanfaatkannya dengan maksimal.

“Penelitian kami ini dilakukan untuk memberikan inputan pada Bandung zoo agar bisa memperbaiki beberapa hal”, tutur mahasiswi Itenas, Afina Zahra.

Markom Bandung Zoo atau Kebun Binatang Bandung, Sulhan Syafi’i mengatakan,  berdasarkan rencana pembangunan area Bandung Zoo, fasilitas  di area perahu memang akan dikembangkan kemudian. Alasannya, saat ini manajemen tengah fokus pembenahan kandang-kandang seperti kandang primata kecil, kandang burung rawa, kandang burung elang, dan juga akan memperbaiki zona Asia yang akan segera dilakukan setelah beberapa fasilitas kandang selesai dibenahi.

“Manajemen Bandung Zoo juga tengah fokus ke area satwa, karena Kebun Binatang Bandung adalah lembaga konservasi yang wajib memperhatikan kesejahteraan dan kenyamanan satwa yang ada di dalamnya selain memperbaiki aksesibilitas untuk kalangan difabel. Saat ini manajemen pun tengah aktif mencarikan pasangan untuk satwa-satwa yang tidak memiliki pasangan. Ini dilakukan agar pengunjung bisa melihat satwa itu lengkap dengan pasangannya, dan ini juga bagian dari kesejahteraan satwa,” tutur Sulhan.

Selain itu, beberapa program tukar menukar satwa dan kerja sama sudah dilakukan, tinggal menunggu proses administrasi untuk mengeksekusi pemindahan satwa-satwanya. (Yatni Setianingsih/Golali.id)